Orang yang lari dari kenyataan dan tidak berani menghadapinya, bahkan lebih memilih untuk mengalihkan dan mencari solusi sesaat seakan menuju keselamatan adalah orang yang tidak mengerti akan makna dari sebuah konsekwensi kehidupan(bukan hidup). Ada pertermuan tentu ada perpisahan, adanya susah yang pasti juga bersama senang layaknya pergantian siang dan malam. Ciri manusia bermuka dua. berpura-pura, bermuka gila adalah ciri Munafiq menutupi kebodohan dirinya dengan segala macam atribut kehidupan dunia bahkan ilmu yang dianggapnya bisa menaikan derajatnya, padahal” semua yang dia lakukan hanya Onani Spiritual, anggapan benar dan hanya didalam anggapannya. Merasa sama bukan lantas kita menjadi sama dengan yang kita sama-samakan, dan kalaupun sama itu hanya dalam anggapan saja. Mengakui dalam perkataan namun lari dalam kenyataan layaknya Iblis saat disuruh atau diperintahkan sujud kepada Nabi Adam, ia enggan dan merasa dirinya benar bahkan merasa lebih baik dari Adam, padahal Iblis lupa kalaulah semua anggapannya hanya didalam anggapan, tidak relevan dengan kenyataan dan salah dari maksud dan tujuan Sang Kholik. Beginilah kebanyakan manusia sekarang yang memenuhi bumi yang fana ini, sang penulis mula-mula mengakui watak ini dalam diri sendiri dan berusaha mencari solusi(tobat) dan meminimal aba wastakbara. berusaha konsis eksis dalam pengabdian dalam setiap situasi dan kondisi kepada Sang Kholiq.
Tulisan ini hanya renungan membuka salam perkenalan kepada alam maya dan dunia fana beserta para sahabat yang mudah-mudahan tidak nisbi dan temporeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H