Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Kedermawanan

27 Oktober 2024   19:20 Diperbarui: 27 Oktober 2024   20:34 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang yang murah hati tidak berhati-hati untuk tidak mengembalikan lebih dari yang diterimanya.

Bukan mereka yang lebih suka jika saldo pada buku besar mereka harus menguntungkannya.

Dia yang lebih suka menerima pembayaran penuh untuk semua manfaat dan kebaikan yang telah diberikannya, seperti seorang pemboros yang telah menghabiskan seluruh hartanya dan meratapi kasnya yang kosong.

Dia yang membalas kebaikanmu dengan rasa tidak berterima kasih malah menambah, bukannya mengurangi, kekayaanmu.

Dia yang tidak dapat membalas budi sama miskinnya, apakah ketidakmampuannya muncul dari kemiskinan jiwa, kekotoran jiwa atau kemiskinan finansial.

Jika dia kaya karena telah menginvestasikan sejumlah besar uang namun sebagian besar kekayaannya tersebut terdiri dari kewajiban yang mengikat orang lain untuk membayar uangnya, padahal dia bisa lebih kaya lagi jika banyak orang berutang balasan kebaikan yang besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun