Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Negara Demokrasi

2 Oktober 2024   21:53 Diperbarui: 2 Oktober 2024   22:40 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negara demokrasi, ucapan manusia harus bebas dan Negara harus mendengarkan kelakuan bodoh, kicauan angsa dan ringkikan keledai serta ramalan emas orang-orang bijak dan agung.  

Bahkan raja-raja tua yang lalim pun membiarkan orang-orang bodoh yang bijaksana mengatakan apa yang mereka suka.  

Politikus sejati akan mengambil pelajaran kebijaksanaan dari celoteh kebodohan tersebut.  

Dia akan mendengar apa yang dikatakan seseorang mengenai topik apa pun, bahkan jika pembicaranya hanya membuktikan dirinya sebagai pangeran bodoh.  

Bahkan orang bodoh pun terkadang berhasil mencapai sasarannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun