Jiwa memiliki indranya.
Seperti tubuh yang dapat dikembangkan, diperbesar, dimurnikan karena dirinya sendiri tumbuh dalam perawakan dan proporsi.
Jiwa yang tidak dapat menghargai lukisan atau patung yang indah, puisi yang mulia, harmoni yang manis, pemikiran heroik atau tindakan yang tidak memihak.
Menganggap kebijaksanaan filsafat hanyalah kebodohan dan ocehan dan kebenaran paling luhur yang kurang penting daripada harga saham atau peningkatan kehinaan atas jabatan.
Hanya hidup pada tingkat yang biasa-biasa saja dan hanya membanggakan dirinya pada inferioritas indra jiwa yang merupakan inferioritas dan perkembangan jiwa yang tidak sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H