Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menulis

18 September 2024   18:54 Diperbarui: 18 September 2024   18:56 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menulis di atas batu berarti menulis di atas perkamen padat.  

Hanya ada satu salinan dan waktu pun mengikisnya.  

Menulis pada kulit atau papirus hanya memberikan satu edisi saja dan hanya orang kaya yang dapat memperolehnya.  

Orang Tiongkok tidak hanya membuat stereotip tentang kebijaksanaan orang bijak kuno yang tidak berubah, tetapi juga peristiwa yang berlalu.  

Proses ini cenderung mencekik pemikiran dan menghambat kemajuan karena ada pengembaraan terus-menerus dalam pikiran yang paling bijaksana dan Kebenaran menulis kata-kata terakhirnya bukan pada loh-loh yang bersih tetapi pada coretan yang telah dibuat dan sering diperbaiki oleh Kesalahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Pedang Lisan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun