Mengatakan bahwa doa itu tidak masuk akal adalah suatu cemoohan yang dangkal karena melalui doa itu kita berharap membujuk Allah untuk mengubah rencana-Nya. Â
Allah merancang akibat-akibat yang telah diketahui dan direncanakan sebelumnya melalui perantaraan kekuatan-kekuatan alam yang semuanya merupakan kekuatan-kekuatan-Nya. Â
Kita sendiri adalah bagian dari hal ini. Â Â
Hak pilihan bebas dan keinginan kita adalah kekuatan. Â
Kita tidak henti-hentinya melakukan upaya untuk memperoleh kekayaan atau kebahagiaan, memperpanjang hidup dan menjaga kesehatan karena kita tidak dapat mengubah takdir dengan upaya apa pun. Â
Jika usaha tersebut juga sudah ditakdirkan, maka itu berarti usaha kita, yang dilakukan atas kemauan bebas kita, adalah Kehendak Tuhan.
Jadi, kita harus berdoa. Â
Kehendak adalah kekuatan. Â
Pikiran adalah kekuatan. Â
Doa adalah kekuatan. Â
Doa itu mulia. Â Â Â
Mengingkari keampuhan doa berarti mengingkari Iman, Kehendak dan Usaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H