Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tirani

20 Agustus 2024   19:00 Diperbarui: 20 Agustus 2024   19:02 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Para tiran menggunakan People power untuk merantai dan menundukkan.

Kemudian mereka memanfaatkannya bagai petani dengan sapi peliharaannya.

Demikianlah semangat kebebasan dan inovasi direduksi dengan bayonet dan prinsip-prinsip kebenaran menjadi bodoh karena tembakan meriam

Baca juga: Despotisme

Sementara para agamawan berbaur dengan aparat bergembira menyanyikan Hymne kemenangan atas pemberontakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kisah Roma

Baca juga: Kekuatan Besar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun