Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Buat Semua Kucing Liar yang Pernah Singgah di Rumah Kami

20 Mei 2024   19:35 Diperbarui: 25 Mei 2024   01:45 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak saya terlihat lesu dan murung. Salah satu sahabat yang disayanginya sedang sakit parah. Seekor kucing betina  bernama Moli tampak hampir tidak bisa bernapas.

Kami kemudian membawanya ke dokter hewan dan dokter telah memberinya antibiotik dan vitamin yang diresepkan. Awalnya mulai ada nafsu makan. 

Namun sayang, sepertinya dia sudah berada di ambang kematian, sudah terlambat untuk membawanya kembali ke dokter hewan.

Kurang dari satu jam kemudian, dia pergi. Kami menguburkannya di taman kecil depan rumah kami di mana pernah dua ekor burung parkit dan tiga ekor bayi kucing dikuburkan. 

Awalnya taman itu berfungsi untuk memperindah tampilan depan rumah kami. Namun sekarang juga berfungsi sebagai kuburan hewan peliharaan.

Sejak kami pindah ke tempat tinggal kami saat ini lebih dari 14 tahun yang lalu, kucing liar terus berdatangan. Mereka muncul begitu saja lalu pergi, hidup dari sisa makanan kami. Mereka menggunakan teras rumah kami sebagai tempat mencari makan dan kemudian menghabiskan malam dengan berkeliaran.

Beberapa kucing tetap tinggal. Salah satunya, seekor kucing betina yang kami beri nama Gaby, menjadikan teras rumah kami sebagai kantongnya dan menghasilkan keturunan. 

Tapi dia bukan termasuk tipe ibu yang perhatian. Setelah melahirkan anak-anaknya, dia membiarkan beberapa dari mereka menghisap susunya selama beberapa saat dan kemudian pergi. 

Pantas saja hanya segelintir anak kucingnya yang hidup. Anehnya, saat ini pabrik anak kucing yang produktif tersebut lenyap begitu saja. Entah kemana. Kami begitu merindukan suara mengeong kecil dari anak-anak kucingnya yang baru lahir.

Sekitar 6 tahun yang lalu istri dan anak perempuan saya tertular "demam kucing". Mereka bertiga dulu pernah memiliki dua kucing peliharaan yang dirawat dengan baik di kandang besar, terpisah dari kucing liar yang berkeliaran bebas di teras kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun