Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebiasaan Buruk dan Kebiasaan Sehat

8 Mei 2024   19:18 Diperbarui: 8 Mei 2024   19:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setelah memantau hampir 5.000 orang dewasa selama 20 tahun, para peneliti sampai pada kesimpulan berikut: gabungan empat kebiasaan buruk yang umum---merokok, minum minuman beralkohol, tidak aktif dan pola makan yang buruk---dapat membuat Anda bertambah tua 12 tahun!

Temuan ini memberikan alasan serius lainnya untuk menghentikan keempat kebiasaan buruk tersebut.

Di sisi lain, kebiasaan sehat yang baik dapat menambah usia harapan hidup Anda hampir 15 tahun! Itu dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2021 oleh peneliti Harvard. Semakin sehat gaya hidup, semakin besar pula peningkatan angka harapan hidup.

Baca juga: Menguap Tanda Sehat

Mari kita kesampingkan data-data ini untuk sementara waktu dan merenungkan pengalaman pribadi kita, setidaknya dari pengalaman saya sendiri.

Pertama kali saya bertemu dengan beberapa teman dan mantan teman sekolah setelah bertahun-tahun tidak bertemu mereka, saya terkejut. Mereka terlihat jauh lebih tua dari saya. Padahal usia kami sebaya. Sepertinya mereka tertimpa kasus progeria terlambat yaitu kelainan genetik yang menyebabkan seseorang cepat menua, dimulai pada dua tahun pertama kehidupannya.

Misalkan Anda diberi uang untuk dibelanjakan pada liburan satu minggu di sebuah resor, namun hanya dalam dua hari pertama, Anda telah menggunakan semuanya dan Anda terpaksa berkemas dan mengakhiri liburan. Apa reaksi Anda?

Kebiasaan buruk teman-teman saya telah mempercepat jalan hidup mereka. Meski begitu, mereka beruntung masih hidup.

Yang lainnya tidak seberuntung itu. R. meninggal karena kanker hati pada usia pertengahan empat puluhan. Dua minggu yang lalu, sebuah pesan teks memberi tahu saya bahwa seorang teman saya meninggal karena serangan jantung. Dia berusia awal 50-an. Saya juga terkejut mengetahui bahwa setidaknya 2 mantan teman sekelas di sekolah menengah telah meninggal dunia.

Tanpa menyombongkan diri, saya berusia 50 tahun tetapi saya bisa dianggap sebagai pria berusia 40 tahun. Banyak orang terkejut ketika saya memberi tahu mereka usia saya.

Lagi pula, apa rahasia saya? Tidak ada yang spesial. Itu hanya karena saya tidak pernah merokok, minum minuman beralkohol atau makan berlebihan. Mantra hidup saya adalah "moderasi" dalam segala hal.

Sebenarnya kita sudah mengetahui semua ini. Namun kita masih terjebak dalam kebiasaan buruk. Kita pandai merasionalisasi dan menyangkal. Pertimbangkan kasus J. yang setidaknya 15 tahun lebih muda dari saya. Saya tahu pasti bahwa dia dulunya adalah perokok berat sebelum menderita stroke tiga tahun lalu. Untuk jangka waktu yang lama, dia memiliki tekanan darah 179/100 dan ketika disuruh berhenti merokok dia hanya menertawakannya dan membual bahwa kebiasaan merokoknyalah yang membuat hidupnya layak dijalani. Dia bahkan mengejek kami karena meminum obat pemeliharaan. Dia mengira masa mudanya akan membuat dia kebal dari penderitaan. Entah apa yang ada dipikirannya kini, ketika dalam keadaan setengah lumpuh, ia tak sanggup lagi mengendarai mobilnya, mobil yang lebih ia sayangi dibandingkan mendiang istrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun