Ketika seorang guru mengajukan pertanyaan di kelas, siswa harus diberi kesempatan untuk menjawab sendiri dan  berpikir kritis tentang apa yang mereka pelajari  dan apa yang mereka yakini akurat. Ketika siswa bekerja dalam kelompok dan dipaksa untuk terlibat dalam diskusi, ini adalah kesempatan besar untuk memperluas pemikiran mereka dan menggunakan keterampilan berpikir kritis mereka.
Begitu mereka menyelesaikan sekolah dan memasuki dunia kerja, perjalanan berpikir kritis mereka akan berkembang  dari sini!
Terakhir, banyak orang berpendapat bahwa kecerdasan buatan (AI) merupakan ancaman eksistensial terbesar di zaman kita. Algoritma canggih dapat mengotomatiskan pekerjaan, memungkinkan manipulasi melalui deepfake dan memperkaya disinformasi. Namun sistem AI masih dirancang oleh manusia. Kemampuan mereka dibatasi oleh apa yang dikembangkan oleh programmer. Meskipun berpotensi berbahaya, AI saat ini tidak memiliki kesadaran yaitu kemampuan untuk berpikir dan merasakan.
Pikiran merancang, membangun, mengatur dan menggunakan teknologi untuk kebaikan atau keburukan. Pikiran membuat penilaian etis dengan konsekuensi global. Tidak ada algoritma yang dapat menggantikan kebijaksanaan dan analisis manusia serta keterampilan membaca dan berpikir kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H