Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Regulasi AI Harus Segera Diterapkan

22 Desember 2023   19:25 Diperbarui: 22 Desember 2023   19:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Meskipun AS dan negara-negara Barat lainnya lambat dalam merancang peraturan AI yang komprehensif, terdapat beberapa pergerakan dalam beberapa tahun terakhir. Awal tahun ini, Institut Standar dan Teknologi Nasional AS menguraikan kerangka kerja manajemen risiko AI yang komprehensif. Dokumen tersebut menjadi dasar perintah eksekutif pemerintahan Biden. Yang terpenting, pemerintah AS telah memberdayakan Departemen Perdagangan mereka untuk membantu menerapkan aspek-aspek perintah tersebut.

Tantangannya sekarang adalah dukungan dari perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka AS. Tanpa kerja sama dan kerangka hukum untuk menghukum perusahaan yang gagal mengikuti aturan, perintah Biden tidak akan berarti banyak.

Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Perusahaan-perusahaan teknologi sebagian besar mampu berkembang dengan sedikit pengawasan selama dua dekade terakhir. Hal ini sebagian disebabkan oleh dunia teknologi yang saling terhubung dimana perusahaan-perusahaan menciptakan produk atau layanan baru di luar Amerika. Teknologi cloud hosting AWS yang inovatif misalnya, dibuat dan dikembangkan di Universitas Cape Town di Afrika Selatan, jauh dari jangkauan regulator AS.

Dengan dukungan jujur dari perusahaan-perusahaan terkemuka, pemerintahan Biden dapat mengupayakan undang-undang dan peraturan yang lebih komprehensif. Keterlibatan langsung pemerintah dalam bidang teknologi selalu berisiko menghambat inovasi. Namun terdapat peluang yang jelas bagi negara-negara kecil yang memiliki ekonomi berbasis pengetahuan untuk ikut campur.

Negara-negara seperti Estonia dan UEA yang telah berinvestasi pada ekonomi berbasis pengetahuan dan memiliki populasi kecil dapat mengikuti jejak Biden dalam upaya perlindungan AI. Hal ini akan mempunyai dampak yang kuat di kota-kota seperti Dubai, dimana perusahaan teknologi multinasional telah mendirikan kantor regionalnya. Karena birokrasi di negara-negara kecil ini lebih sedikit, peraturan AI dapat diterapkan dengan cepat dan mungkin yang lebih penting lagi diubah jika peraturan tersebut menghambat pembangunan.

Mengingat dunia perkembangan teknologi yang sangat terhubung, komunitas internasional tidak sabar menunggu negara-negara atau blok-blok besar seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mendorong legislasi terlebih dahulu. Sebaliknya, pasar-pasar baru yang mempertimbangkan ekonomi teknologinya harus terus menerapkan peraturan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Perkembangan teknologi AI terjadi dengan kecepatan yang luar biasa. Karena hal ini sangat penting bagi sektor teknologi secara keseluruhan. Kita tidak bisa menunggu para pemimpin dunia untuk bertindak terlebih dahulu. Inilah saatnya untuk memimpin dengan memberi contoh dan menetapkan regulasi AI adalah awal yang ideal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun