Kata korporat berasal dari kata corporal yang berarti badan. Korporasi modern adalah sebuah tatanan buatan yang diberkahi dengan hak dan tanggung jawab hukum penuh sama seperti individu. Â
Perusahaan diberikan status hukum ini untuk membantu mereka berfungsi seperti manusia dalam interaksi dengan masyarakat. Â
Baru-baru ini Mahkamah Agung AS mengizinkan perusahaan untuk memberikan suara mereka meskipun secara tidak langsung. Â
Kekurangan korporasi dalam kehidupan nyata adalah tak bernyawa. Sementara keunggulannya secara teoritis korporasi dapat berdiri tanpa batas waktu. Hanya kebangkrutan yang membunuh sebuah korporasi. Â
Misalnya, badan usaha terpanjang usianya di dunia ini adalah Kongo Gumi, sebuah badan usaha yang didirikan untuk pembangunan kuil Jepang yang berdiri pada tahun 584 Masehi dan baru ditutup pada tahun 2009 setelah beroperasi selama 1442 tahun!
Â
Korporasi dalam bentuk yang lebih modern muncul sekitar tahun 1600 Masehi yaitu British East India Company. Korporasi inilah yang memicu Boston Tea Party (Revolusi Amerika) serta 'Perang Candu' di Tiongkok. Â
British East India Company adalah entitas semi-pemerintah yang mempunyai hak atau mandat kedaulatan termasuk monopoli perdagangan melintasi lautan. Â
Yang pasti, meluasnya penggunaan format korporasi memfasilitasi perdagangan dan investasi di seluruh dunia karena memungkinkan organisasi yang kompleks menjadi efisien dan mandiri! Â
Tentu saja ini merupakan cara mendapatkan keuntungan yang lebih baik dibandingkan era sebelumnya. Pada zaman kuno, perbudakan adalah satu-satunya cara untuk mengumpulkan keuntungan dan hal ini berlangsung cukup lama. Â
Bahkan banyak yayasan di AS waktu itu yang mendapat manfaat langsung dari perbudakan. Bank of Lehman Brothers yang bangkrut pada tahun 2008 merupakan pemain yang cukup besar dalam pembiayaan perdagangan budak dari Afrika!
Selama Abad Pertengahan di Eropa, sistem pengumpulan keuntungan yang lebih baik secara bertahap terbentuk yaitu feodalisme. Sistem ini menggantikan budak dengan memberikan ruang bagi operator manusia untuk menjalani kehidupan mereka sebagai entitas yang relatif otonom.Â
Para pekerja ini bukan milik pemberi kerja. Namun selalu ada cara untuk membatasi kebebasan mereka dengan segala aturan yang ada di tempat mereka bekerja. Meskipun demikian sistem ini terbukti masih lebih baik dibandingkan mode produksi sebelumnya. Â