Tampaknya polarisasi semakin meningkat di setiap negara di dunia. Â
Di dunia kaya, hal ini sangat nyata. Seperti yang bisa disaksikan di negara-negara Eropa Barat. Â
Di negara-negara inti yang kesejahteraan ekonominya perlahan-lahan surut, kondisi kehidupan kolektif yang harmonis semakin memburuk. Â
Pada tahun-tahun awal abad ke-21 ini, posisi sang Imperium dalam sistem dunia juga semakin melemah. Â
Brexit dan masa depan Inggris mungkin akan menjadi salah satu peristiwa paling penting dalam kemunduran negara-negara Barat secara umum. Â Kerajaan Inggris alias Kekaisaran Inggris pada abad ke-19 nampaknya sedang menuju ke arah 'Kerajaan Terpisah' yang tidak memiliki arti penting. Â
Polarisasi dalam hegemoni saat ini juga sedang meningkat. Tingkah laku elite penguasa juga berubah menjadi lucu dan cukup menghibur!
Komponen-komponen polarisasi global yang sedang terjadi saat ini tidak hanya mencakup faktor-faktor yang sudah lazim terjadi seperti ekonomi dan politik. Namun juga faktor budaya yang semakin berbahaya! Â
Budaya yang obsesif, menurut retorikanya, digambarkan dengan kata 'kita' dan 'mereka'! Â
Jelas sekali, 'mereka' mengandung arti perbedaan. Dampak berbahaya yang timbul dari gagasan 'kita' dan 'mereka' sudah jelas. Modernitas terlambat memadamkan api sosial ini dan konsekuensinya tidak dapat dimaafkan!
Dari sudut pandang analisis, gerakan Rompi Kuning di Perancis adalah upaya untuk menantang polarisasi yang komprehensif. Â
Gerakan ini ingin mengatasi lebih dari sekedar keluhan ekonomi. Kebenaran tersembunyi yang tak terucapkan adalah  para aktivis Perancis menuntut pemerintahan yang baik melalui 'demokrasi langsung'! Demokrasi elektoral menurut mereka sudah ketinggalan jaman. Pejabat terpilih, hampir selalu mengingkari janji kampanyenya begitu mereka menjabat.  Mereka cepat terlibat dalam aktifitas yang tidak diamanatkan dan tidak dibenarkan oleh masyarakat. Â