Jika dilihat dari sudut pandang wilayah strategis maka Fort Knoxx ini memang sangat strategis karena jika ingin menyerang benteng ini maka kita harus berhadapan dulu dengan Navy Seal di Atlantik. Jika lewat maka masih berhadapan lagi dengan militer Amerika yang berpatroli di sepanjang pegunungan Appalachian. Jika masih lewat juga, di sebelahnya masih ada pangkalan militer.Â
Makanya pemerintah Amerika merasa benteng ini cukup kokoh sebagai tempat penyimpanan semua cadangan emas negaranya.Â
Hanya sayangnya ada isu tak sedap yang berkaitan dengan cadangan emas ini. Katanya sebenarnya di Fort Knoxx itu sudah tidak ada lagi emasnya. Semuanya sudah dijual. Yang tinggal itu hanya perak yang disepuh emas. Makanya tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke tempat itu. Apalagi auditor.Â
Sebenarnya isu ini sudah lama. Apalagi politikus seperti Ron Paul yang selalu mengangkat isu ini. Soalnya beliau ini termasuk salah satu orang yang ingin agar dolar itu berbasis emas. Padahal kan Amerika sudah pernah mengalami pengalaman buruk saat menambatkan uang fiat itu dengan emas.
Jika isu ini benar maka nilai emas yang ada di benteng itu yang diperkirakan senilai 7 juta dolar Amerika tentu bisa mengguncangkan dunia. Emas palsu senilai 7 juta dolar Amerika itu otomatis akan membuat permintaan akan emas beneran akan melambung tinggi.
Itu pun jika tidak dilanda isu juga. Jika kemudian muncul isu lagi bahwa emas yang dipasaran ternyata Fake juga. Maka tidak ada lagi orang di muka bumi yang berani pegang emas. Loss of confidence in perceived value.Â
Tapi kan Fort Knoxx ini diurus oleh US Treasury. Jadi gimana dong masalah keamananya ini? Soalnya kan emas ini bagian dari aset keuangan. Jika ternyata benar otomatis itu akan berpengaruh pada aset keuangan lain di bawah US Treasury kan. Emang masih ada yang percaya dengan apa yang ditawarkan US Treasury nantinya?
Misalkan orang sudah tidak percaya lagi dengan dolar. Maka banyak yang akan beralih ke Euro. Termasuk eksportir dari Amerika yang tentu akan lebih menguntungkan bagi mereka jika dolar lemah. Bagaimana dengan importir? Bisa-bisa harga barang jadi tinggi yang akan memicu inflasi. Â
Semoga isu ini hanya Hoax belaka...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H