Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mata Uang Emas yang Katanya Tahan Inflasi

7 Juli 2023   17:00 Diperbarui: 7 Juli 2023   17:12 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Banyak pengamat mengatakan bahwa sudah saatnya kita menjauh dari US dolar. Jadi Local Currency harus mengikat mata uang masing-masing dengan emas. Menurut mereka jika mata uang masing-masing negara diikat dengan emas maka harga-harga tidak akan naik dan inflasi menjauh.

Benarkah?

Pertama sekali kita harus tahu bahwa Gold Standard ini pernah dipakai tahun 1870. Awalnya memang bagus. Namun lama kelamaan semakin moderen dunia saat ini maka standard ini sudah tidak bisa dipakai lagi. 

Dulu Amerika pernah memberlakukan standar ini namun akibat yang mereka teramat pedih. Makanya sistem keuangan berasaskan emas ini jadi berbahaya.

Meskipun mereka bilang harga barang tidak bakal naik atau bahasa ekonominya Price Stability karena lebih bisa terkawal sebenarnya semua itu cuma teori saja. 

Coba aja lihat Gold Trading saat ini. Volatilitas nya gila-gilaan. Bisa ngalahin Forex Market. Jadi sekali naik tinggi sekali. Sementara kalau turun malah menghujam. Bagus dong kalau turun? Sapa bilang. Harga turun justru bisa mengundang deflasi. 

Saat distributor mengurangi pesanan karena deflasi. Pabrik terpaksa mengurangi pengeluaran. Saat pabrik mengurangi pengeluaran maka otomatis produktivitas jatuh. Produktivitas jatuh maka ekonomi menurun. Begitu ekonomi mengalami penurunan maka banyaklah orang kena PHK.

Sebenarnya kalau mau dikulik-kulik, lebih kurang ada 36 pakar ekonomi yang tidak setuju Gold Standard ini bisa mengakibatkan Price Stability. Contohnya Whaples pernah mengatakan bahwa Gold Standard tidak mampu mengimbangi harga.

Okelah kalau kita mungkin tidak percaya dengan omongan para pakar ekonomi tersebut. Bagaimana kalau kita bicara sejarah. Bung Karno pernah berkata "JAS MERAH". Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Mengapa Bung Karno mengatakan seperti itu? Supaya kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa yang telah dialami oleh orang atau negara lain. Agar kita jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama yang pernah dialami negara lain. Ibarat kata pepatah "Bahkan keledai pun tidak akan jatuh ke lubang yang sama."

Jadi sekarang kita bicara sejarah. Amerika Serikat dulu pernah menstandarkan mata uangnya dengan emas. Setelah perang dunia kedua, mereka mulai memacu ekonominya kembali. Ekonomi yang bersandar pada emas. 

Jadi hitungannya begini, money supply berbanding dengan emas perbandingannya 1:1. Artinya jumlah uang beredar harus sama dengan cadangan emas negara tersebut. Jadi kalau mau cetak uang lagi maka pastikan cadangan emasnya harus ditambah. Terserah bagaimana caranya. Apakah dengan melakukan penambangan. Beli dari negara lain. Trus gimana kalau tidak bisa mendapatkannya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun