Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Belajar dari Chegg

23 Juni 2023   17:00 Diperbarui: 23 Juni 2023   17:51 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Sekarang ini pemain industri berbasis teknologi sedang berinvestasi besar-besaran di dunia AI ini. Jumlah investor pun meningkat terus sejak tahun 2018. Bukan cuma investor saja, perusahaan berbasis teknologi pun mulai menjamur dan merambah bidang ini. 

Jadi kalau kembali ke kasus CHEGG. Mengapa bisa langsung tengkurep sahamnya dalam 4 jam adalah karena pernyataan CEO nya dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa siswa dan mahasiswa sekarang lebih senang main ChatGPT ketimbang akses ke CHEGG dan itu otomatis mempengaruhi pertumbuhan pelanggan baru kami.

Fix sudah. Ini pernyataan negatif. ChatGPT adalah teknologi AI yang saat ini sedang dipuja-puja banyak orang. Lantas CEO CHEGG buat pernyataan kaya gitu. Maka orang langsung beranggapan ini CHEGG kayanya ga punya masa depan. Makanya investor yang pegang saham CHEGG otomatis langsung SELL.

AI sekarang saja sudah bisa buat laporan lebih baik dari manusia. Bagaimana kalau 10 tahun lagi. Tentunya dia akan lebih pintar dan lebih bijak lagi dan waktu 10 tahun itu tidak lama. Maka generasi Indonesia sekarang ini harus dibekali dengan teknologi ini. Kita jangan sampai gagal dalam mengadaptasi teknologi ini. Jangan seperti CHEGG yang justru bersikap negatif dengan kehadiran AI ini.

Ingatlah...

AI ini bukan bagian dari Job Destruction. AI adalah bagian dari Job Disruption. Hanya peralihan bentuk pekerjaan saja. 

Sama seperti masa Revolusi Industri dulu. Masa itu pandai besi, tukang jahit dan kerja tangan punah di ganti pekerja pabrik.

Pekerjaan model lama diganti pekerjaan model baru. Revolusi industri 5.0 sepertinya bakal mengarah ke hal tersebut.

Maka satu-satunya cara agar kita bisa survive di jaman AI ini adalah dengan beradaptasi. Sekali lagi kata kuncinya adalah ADAPTASI.

Carilah skill yang nantinya dapat kita gunakan dalam menjawab tantangan AI ini. Jangan seperti CHEGG..

Wassalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun