Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Korea Bisa Bercerai

22 Juni 2023   17:00 Diperbarui: 22 Juni 2023   17:06 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tiga tahun mereka berperang. Diawal penyerangan sebenarnya Korut sudah hampir menang. Namun karena ada campur tangan PBB maka angin jadi berbalik arah. Pasukan Korsel sampai bisa masuk ke wilayah Korut. 

Setelah tahun 1953 karena merasa tidak akan mungkin ada yang menang maka mereka melakukan gencatan senjata tapi tidak ada pernyataan damai diantara kedua belah pihak. 

Setelah sepakat gencatan senjata kemudian mereka membuat Buffer Zone. Lebarnya tak tanggung-tanggung. 4 kilometer. Isinya ranjau semua. 

Sejak saat itu bukan berarti Korut berhenti mengancam Korsel. Hanya tidak pernah ditanggapi oleh Korsel. Korsel lebih fokus membangun ekonominya apalagi kan sudah di backup sama PBB. Jadi lebih nyamanlah dalam menatap masa depan. 

Kurang lebih sama juga dengan Singapura dan Israel. Merasa badan kecil. Sementara tetangga badan gede semua. Jadi fokus kerja membangun ekonomi supaya kuat bayar bodyguard kalau tetangganya macam-macam.

KETAKUTAN MEMBUAT SEBUAH BANGSA MENJADI LEBIH KUAT.

Jerman Barat takut sama Jerman Timur. Maka mereka bekerja keras membangun ekonomi hingga akhirnya Jerman Timur justru yang takluk. Sepertinya itu pula yang terjadi di Korea. Berapa banyak warga Korut yang melintas batas hanya karena ingin menikmati apa yang saat ini dinikmati oleh saudaranya yang ada di Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun