Korea kehilangan kedaulatannya saat dijajah Jepang tahun 1910. Sejak saat itu semuanya dirampas dari rakyat Korea. Politik ditindas. Kerja paksa. Harus menggunakan bahasa Jepang. Harus menggunakan nama Jepang. Intinya identitas mereka sebagai bangsa hendak dikebiri.
Pada saat perang dunia kedua sebenarnya Amerika sudah ada niat ingin membantu rakyat Korea. Hanya saja sepertinya Amerika melihat mereka seperti tidak punya niat untuk merdeka. Jadi Amerika merasa tidak yakin dengan semangat juang rakyat Korea. Makanya mereka tidak terlalu bersemangat. Membantu hanya sekedarnya saja lewat jalur diplomasi.
Namun setelah Jerman kalah perang, Sovyet sepertinya mulai fokus untuk menyasar Jepang.Â
Pada saat itu rakyat Korea mulai merasakan angin segar. Mereka mengira sebentar lagi Jepang akan angkat kaki dari Korea. Maka mereka bisa merasakan Kemerdekaan seperti dulu lagi.Â
Namun setelah Jepang benar-benar angkat kaki dari Korea, justru negara ini malah jadi mainan baru para pemenang perang. Korea dibagi dua oleh Amerika dan Sovyet. Makanya di Korea waktu itu ada Korea wilayah Amerika dan Korea wilayah Sovyet. Dua-duanya tidak mau mengalah dan mereka pun tidak mau bertikai satu sama lain. Akhirnya sudah dibagi dua saja. Amerika menjajah wilayah Selatan yang sekarang namanya Korea Selatan sedangkan Sovyet menjajah wilayah Utara yang sekarang menjadi Korea Utara.Â
Tahun 1947 Amerika merasa tidak senang dengan campur tangan komunis di negara Yunani dan Turki. Hingga akhirnya lahirlah Doktrin Truman dimana bunyinya Amerika wajib hukumnya membela demokrasi melawan Komunis.Â
Sebagaimana kita ketahui bersama setelah kalah perang, maka Jerman dipegang oleh empat negara. Amerika, Inggris, Prancis dan Uni Sovyet. Namun wilayah yang paling luas dipegang oleh Sovyet dan Stalin paham sekali akan hal itu.Â
Berlin yang waktu itu dipegang oleh empat negara juga ingin dikuasai Stalin semuanya. Dia ingin kuasai Berlin sepenuhnya. Makanya dia hasut Cekoslovakia. Akibatnya terjadilah peristiwa Blokade Berlin tahun 1948 yang menandai terbentuknya NATO.Â
Pada tahun yang sama di Korea, Stalin pun mulai melancarkan kebijakan mempertahankan wilayah karena merasa sudah berkonflik dengan teman seperjuangannya yaitu Amerika, Inggris dan Prancis. Jadi di Korut dia angkat Kim Il-Sung, salah seorang pejuang anti Jepang di Korea untuk menjadi pimpinan tertinggi di Korut.Â
Ini sebenarnya bagian dari respon juga atas apa yang terjadi di Korsel karena setelah 9 Desember ada pemilu di Korsel yang menandakan cengkraman Amerika atas Korea dan terpilih sebagai presidennya adalah Syngman Rhee. Rhee ini adalah tokoh anti Komunis dan Pro Amerika.
Pada 25 Juni 1950 Korut bikin ulah. Dengan dibantu oleh Sovyet dan Tiongkok, Korut menyerang Korsel hingga PBB sampai harus turun tangan. Tujuan mereka satu. Ingin menyatukan Korea. Â