Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang bertugas di Tanjung Balai Karimun Prov. Kepri Aktif menulis di beberapa forum yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang Tua, Anak, Kita dan Panti Jompo

2 Agustus 2015   14:56 Diperbarui: 2 Agustus 2015   17:06 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Disebuah kompleks perumahan, tinggallah seorang PNS dan keluarganya. Dia hidup bersama istrinya, anaknya yang masih kecil dan ayahnya yang tua renta. Setiap hari istri si PNS berdagang kecil-kecilan di pasar sekedar untuk menambah penghasilan suaminya yang tak cukup untuk memenuhi gaya hidup mereka di kota besar.

Saat waktu berlalu, ayahnya pun semakin renta dan lumpuh pula sehingga tidak mampu lagi untuk membantu istrinya di pasar. Menyadari hal itu, sepasang suami istri tersebut merasa ayahnya sudah tidak berguna lagi. Sudah tidak bisa di andalkan. Apalagi ditambah dia tidak bisa lagi berjalan karena kedua kakinya lumpuh. Tentu sangat merepotkan mereka berdua. Belum lagi ditambah mengurus anak semata wayang mereka yang masih kecil dan rutinitas sehari-hari mereka yang sangat menyita waktu.

Ayah mereka benar-benar tak terurus. Bahkan tempat tidurnya pun sudah merangkap meja makan dan toilet. Sepasang suami istri petani itu benar-benar sudah tidak punya waktu lagi untuk memperhatikan orang tua semata wayang itu.

Untunglah masih ada cucunya yang semata wayang juga. Dia lah yang rajin, setiap hari, setelah kedua orang tuanya pergi bekerja, mengurus kakeknya mulai dari memberi makan sampai membersihkan kotoran yang dikeluarkan kakeknya bahkan mengelap tubuh kakeknya tersebut. Anak itu betul-betul menyayangi kakeknya.

Hingga suatu hari, entah angin apa yang menyebabkan sepasang suami isteri pulang lebih awal dari biasanya. Demi mendapati perlakuan yang diberikan anak mereka terhadap ayah mereka, mereka langsung marah besar dan menghukum si anak.

Setelah mengetahui apa saja yang telah dilakukan anak mereka selama mereka pergi bekerja membuat mereka akhirnya berunding dan mendapat kata sepakat untuk menitipkan ayahnya ke Panti Jompo.

“Bagaimana kalau seandainya tetangga bertanya tentang keberadaannya?” tanya istri petani khawatir.

“Ah.. Bilang saja dia sudah pulang kampung..”Jawab si petani.

Mereka tidak mengetahui bahwa diam-diam anak mereka mendengarkan pembicaraan mereka tersebut.

Hari berikutnya, saat si PNS pergi mengurus segala yang diperlukan di Panti Jompo, anak itu bertanya kepada ibunya,

“Mengapa ibu mau membawa kakek ke Panti Jompo?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun