Terkait dengan banyaknya para professional guru yang bukan berlatar pendidkan guru sehingga ke depannya ternyata akan membuat gerah perguruan tinggi – perguruan tinggi penghasil para sarjana tersebut. Maka diamillah suatu keputusan bersama dimana semua lulusan harus mengabdi pada bidang yang mereka pelajari selama kuliah. Lulusan Fakultas Pertanian harus mengabdi di bidang pertanian. Lulusan ekonomi yang harus mengabdi dibidang ekonomi.
Prinsip ini akhirnya menghasilkan perkembangan menarik dimana sejak dini mahasiswa Fakultas Kedokteran dilarang membaca karya Taufik Ismail atau pun mendengarkan lagu-lagunya Tompi. Ditakutkan mereka terkontaminasi kedua sarjana kedoteran tersebut yang malah memilih profesi sebagai seniman.
Lalu mahasiswa Tehnik pun dilarang membaca buku-bukunya Bung Karno yang ditakutkan dapat menularkan pikiran yang tidak – tidak pada para mahasiswa tehnik tersebut sehingga meninggalkan profesi insinyur yang sudah dipelajari dan dibiayai bertahun-tahun hanya untuk jadi Presiden. Contohnya sudah ada Pak Jokowi.
Problem yang timbul pada akhirnya adalah bagaimana kalau ada yang berkeinginan untuk menjadi Presiden? Bukankah sekolah Presiden tidak ada? Ternyata Negara tak kehabisan akal. Bagi mereka yang ingin menjadi pejabat public seperti Camat, Walikota, Bupati atau Presiden harus melalui jalur pendidikan IPDN alias Institut Pemerintahan Dalam Negeri yang telah terbukti tahan pukul, tahan banting dan tahana – tahan yang lainya…
Setuju………….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H