Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang bertugas di Tanjung Balai Karimun Prov. Kepri Aktif menulis di beberapa forum yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cenil dan Cenul

20 April 2015   14:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kampungku heboh. Dua orang gadis bahenol, Cenil dan Cenul BUPATI alias BUka PAha Tinggi-tinggi keliling kampong sambil naik sepeda. Alhasil, darah perjaka dan PORTUGAL alias Persatuan Orang Tua Gatal jadi ser-seran. Jantung berdegup kencang manakala melihat bodi mulus dua gadis belia itu.

Dalam ukuran masyarakat kampong yang sangat fanatic, prilaku dua gadis itu memang sangat luar biasa. Dengan celana pendek ketat plus baju U Can See memang adalah pemandangan luar biasa untuk ukuran kampong. Sebab hal itu bertentangan dengan adat, norma dan agama.

Ujung-ujungnya warga kampong melakukan protes. Terutama kaum ibu. Mereka ramai-ramai menggelar spanduk yang mengutuk perbuatan Cenil dan Cenul itu. Lebih-lebih kaum ibu yang merasa saban hari suami mereka melecehkan bentuk badannya. Pasalnya sejak memandang keseksian tubuh Cenil dan Cenul, para suami mulai memandang sinis keriput tubuh istrinya.

Sayangnya protes demi protes yang dilayangkan tak pernah dihiraukan dua gadis belia tersebut. Mereka semakin diprotes malah semakin berani. “Tapi mereka suka Khaaaannnn..”kelit Cenil. “Dasar sirik aja tuh ibu-ibu..”timpal Cenul.

Selidik punya selidik ternyata prilaku mereka berpakaian seksi di depan khalayak ramai karena terinsprasi oleh artis idola mereka. Cenil dan Cenul walau tinggal di kampong tapi mengidolakan artis Shakira. Artis yang memang mengandalkan keseksian tubuh selain olah vokalnya.

Perilaku artis apalagi mancanegara memang begitulah adanya. Sudah tidak zamannya lagi mencari kambing hitam. Sekarang yang penting bagaimana menghentikan pornografi yang semakin merebak baik dalam bentuk bacaan maupun tontonan.

Harapan ddemi harapan memang selalu ada. Semoga Cenil dan Cenul tidak lagi “berbugil ria” dalam perjalanan keliling kampong naik sepeda. Tentunya dengan keberanian semua pihak untuk menghentikan penjajahan moral dalam bentuk pornografi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun