Lantas teman si GALAU itu menginjak-injak uang tersebut di lantai sehingga menjadi kumal dan berdebu.
“Kalau uang ini saya belanjakan, kira-kira laku gak?”
“Meskipun dirobek, tetap saja uang ini masih bernilai apalagi cuma lecek dan berdebu doang.”
“Nah, sebenarnya hidupmu juga begitu,” ujar teman si GALAU
“Meskipun segalanya datang tidak sesuai dengan yang kita inginkan tapi HIDUP TETAP BERNILAI. Jadi yang perlu kamu perbaiki sekarang adalah CARA KAMU MENYIKAPINYA.”
Teman si GALAU kemudian menyelipkan uang seratus ribu rupiah tersebut kekantong si GALAU dan berkata,
“Simpanlah. Tolong jangan dibelanjakan. Setiap kali kamu mengalami KEGALAUAN seperti ini maka lihatlah uang itu dan ingatlah kejadian ini.”
Ada satu aspek yang banyak orang tidak percaya karena memang tidak bisa dilihat dengan mata dan dibahas dengan LOGIKA. Meskipun mungkin tak penting bagi kita, tapi sedikit banyak kita selalu dipengaruhinya. Ini soal HUKUM ALLAH. Maka dari itu apabila kita memiliki kesalahan atau DOSA yang berkaitan dengan UANG dan KEKAYAAN, maka bersihkan dulu kesalahan tersebut dengan cara BERBAGI KASIH dengan orang lain lalu kemudian BERTAUBAT.
Meskipun mungkin kita pernah mengalami atau menyaksikan seseorang yang telah berbuat baik dan melakukan hal-hal baik apabila ditinjau dari segi MORALITAS namun apa yang kita lihat atau kita dapati, ternyata hidup mereka lebih susah dari orang yang kerjaannya selalu berbuat JAHAT bukan berarti ALLAH itu tidak ADIL.
Semua itu hanya PERSEPSI kita. Itu hanya PERSANGKAAN kita karena kita tidak tahu apa yang melatarbelakangi orang tersebut mengalami hal diatas. Bisa jadi apa yang di alami oleh orang BAIK dan orang JAHAT diatas adalah bagian dari UJIAN ALLAH untuk mengetahui SIAPA-SIAPA DARI HAMBANYA YANG BERTAKWA.
ALLAH ITU MAHA ADIL. ALLAH itu penuh RAHMAN dan RAHIM. ALLAH menguji kita bukan karena tidak suka kepada kita. ALLAH menguji kita untuk menyadarkan MANUSIA AGAR LEBIH BERTAKWA.