Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang bertugas di Tanjung Balai Karimun Prov. Kepri Aktif menulis di beberapa forum yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bom Waktu dalam Pernikahan

14 April 2015   17:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:06 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tejo dan Surti menikah karena Surti sudah terlanjur hamil. Tak ayal mereka memasuki lembaga pernikahan dengan keadaan yang labil. Baik secara finansial maupun terlebih secara mental-spiritual. Mereka mengontrak rumah di dekat tempat kerja. Tak lama kemudian, anak mereka lahir. Sekitar tiga tahun kemudian di susul anak kedua mereka. Perkembangan karir mereka cukup lumayan, namun penghasilan mereka masih saja di rasa kurang.

Dari luar, mereka tampak siap membenahi keadaan. Namun, diam-diam Surti rupanya memendam kerinduan untuk memiliki rumah sendiri. Sayangnya tanda –tanda kearah itu belum juga terlihat. Sedangkan Surti kian jenuh dengan rumah kontrakan yang lebih mirip ruang persegi panjang bersekat yang dihuni oleh empat orang.

Saat itulah muncul pria lain yang menjanjikan apa yang didambakan oleh Surti. Bahtera rumah tangga mereka terancam guncang.

Pengharapan yang tak terpenuhi..

Keinginan yang tak pernah terwujud..

Semua itu adalah Bom Waktu dalam pernikahan kita..

Tiadanya keterbukaan diantara suami dan istri membuka ruang bagi ancaman ini. Padahal kita perlu realistis. Apa yang kita harapkan belum tentu tercapai pada waktu yang kita bayangkan atau kita malah dihadapkan pada peristiwa yang berlawanan.

Suami –istri haruslah tetap saling mendukung dlam menghadapi guncangan dan tantangan. Saat-saat sulit bukanlah Bom Waktu, melainkan kesempatan untuk lebih mempererat tali pernikahan.

Itulah Komitmen

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun