Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang bertugas di Tanjung Balai Karimun Prov. Kepri Aktif menulis di beberapa forum yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Money

Risiko Berinvestasi di Bisnis Start-Up

28 Maret 2015   14:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berinvestasi di bisnis Start Up sama saja dengan berjudi. Sebab ada faktor Luck di dalamnya. Kita sama-sama tahu bagaimana prospek bisnis Start Up di dunia ini. Mungkin dari 10 cuma dua yang sukses. Sebab sukses tidaknya sebuah bisnis Start Up banyak dipengaruhi hal-hal yang tidak dapat kita prediksi.

Jadi walaupun berinvestasi di Saham sangat beresiko (anda dapat menyimak ulasannya disini )lebih beresiko lagi kalau anda berinvestasi di bisnis Start Up. Mengapa saya katakana demikian? Sebab bagaimanapun perusahaan penerbit saham adalah perusahaan yang memang sudah eksis dan menunjukkan performanya dari tahun ke tahun yang dapat kita lihat dari Laporan Keuangan mereka. Nah kalau bisnis Start Up? Mereka hanya menjual ide dan kita dibujuk untuk membeli ide mereka. Jadi jangan bicara Profit dan Prospek dulu. Wong usahanya aja belum jalan.

Saran saya kalau mau berinvestasi di bisnis Start Up, carilah Start Up yang sudah eksis dan tawarkan kerjasama. Itu lebih baik ketimbang berinvestasi di Start Up bisnis yang masih berupa ide.

Meskipun kita berinvestasi di Start Up yang sudah eksis bukan berarti investasi kita akan berkembang pesat. Sampai saat ini tidak ada metode kalkulasi yang tepat untuk menghitung masa depan sebuah Start Up. Rata-rata Start Up yang mati itu kebanyakan salah urus. Mereka hanya tahu menjual ide tapi tidak tahu cara mengembangkannya menjadi sebuah bisnis.

Makanya saran saya akan lebih aman kalau kita berinvestasi di Seed Capital. Saya tidak tahu apa istilahnya kalau Bahasa Indonesia. Hanya kalau bicara Seed Capital di luar negeri ini sudah marak sekali. Saya tidak tahu apakah di Indonesia sudah ada usaha seperti ini. Seed Capital ini kalau di luar negeri bisa berbentuk Modal Ventura atau bisa juga model Angel Investor. Nah kalau yang ini lebih aman. Sebab biasanya mereka lebih selektif dalam membiayai sebuah Start Up.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun