Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang bertugas di Tanjung Balai Karimun Prov. Kepri Aktif menulis di beberapa forum yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Potret Para Filantropis Muda

29 Oktober 2014   02:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:22 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komit, inovatif dan bersatu, mungkin itulah sedikit gambaran tentang Generasi x dan Generasi Y yang banyak mengubah wajah dunia saat sekarang ini. Gen X yaitu orang – orang yang lahir antara tahun 1966 – 1977 sedangkan Gen Y yaitu orang – orang yang lahir antara tahun 1977 – 1994, bisa dikatakan sebagai generasi para filantropis yang paling kuat dari yang pernah ada.

Siapa – siapa sajakah mereka dan bagaimana mereka menyumbang dunia dengan kegiatan – kegiatan amal yang mereka selengarakan?

Untuk menemukan jawabannya maka kita akan mencoba menelusuri seperti apa gerangan mereka. Sebab Filantropis  dari generasi ini pada dasarnya unik. Mereka biasanya muncul karena beberapa factor seperti komitmen pada perkembangan global, keinginan untuk bersatu dan merubah dunia atau melakukan donasi dengan maksud tertentu.

Komit pada Perkembangan Global

Dikarenakan globalisasi dan kemajuan teknologi membangun sudut pandang merekasekaligus menghubungkan mereka kepada sebagian dunia menyebabkan para filantropis dari Gen X dan Gen Y ini seperti memiliki kanvas yang luas dan sekaligus pemahaman yang lebih mendalam terhadap perbedaan komunitas di lingkungan mereka. Mereka menjadi multi kultural secara alamiah. Mereka tidak hanya berkontribusi di komunitas lokal saja tapi juga komunitas global.

Keinginan Bersatu dan Merubah Dunia

Filantropis tradisional biasanya mendanai langsung suatu kegiatan amal atau duduk menjadi anggota yayasan amal dalam kegiatannya. Namun bagi generasi berikutnya ini mereka cenderung lebih aktif dan inovatif. Filantropis muda cenderung menggunakan Internet dan teknologi komunikasi dalam memperluas jaringan amal mereka. Dengan teknologi mereka bisa melakukan riset dengan cepat dan menjangkau dukungan jauh lebih luas lagi. Bahkan dengan teknologi pula mereka membentuk jaringan social yang pada akhirnya akan menjadi sumber daya yang sangat bernilai bagi pendanaan kegiataan amal yang mereka kelola.

Berdonasi untuk tujuan tertentu

Ada jugafilantropis muda yang fokus pada dampak yang bakal mereka hasilkan dari kegiatan amal yang mereka lakukan. Sebagai contoh para filantropis muda yang membeli suatu produk karena perusahaan tersebut menawarkan donasi kepada suatu badan amal tertentu bagi setiap produk yang terjual. Bisa juga dengan berinvestasi pada suatu perusahaan yang fokus pada isu – isu social. Mereka menggunakan uang dengan berbagai cara untuk memenuhi tujuan filantropi mereka. Jadi tidak hanya sekeddar amal saja.

Diantara para filantropis muda tersebut ada juga yang berdonasi dengan cara lain. Ini khususnya para filantropis yang berprofesi sebagai Tech Entrepreneur. Mereka biasanya beramal dengan keahliannya seperti merancang formulasi penggalangan dana yang lebih inovatif dan berbasis teknologi. Diantara golongan ini termasuklah Mark Zuckenberg dan istrinya Priscillia Chan. Dua yang lainnya masing – masing pemilik eBay Piere Omydar dan pemilik Google Sergey Brin. Kebanyakan para filantropis ini muncul dari ceruk yang sama yaitu Silicon Valley.

Mengambil Resiko untuk Sesuatu

Terbiasa mempertaruhkan segalanya untuk sebuah ide dan teknologi baru membuat para filantropis muda jenis ini mengerti akan arti sebuah resiko. Jadi saat memutuskan untuk melakukan suatu kegiatan amal maka biasayan mereka telah siap dulu dengan segala resiko yang mungkin bakal mereka tanggung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun