Mohon tunggu...
Andi Batari
Andi Batari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Amatir

Akhirnya kembali menulis di Kompasiana setelah vakum 8 tahun :')

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Week 5 Reflection: Questions from Your Friends & Tagline Challenge

10 Agustus 2021   10:45 Diperbarui: 10 Agustus 2021   10:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Minggu ke 5 belajar di Generasi GIGIH telah berakhir, itu berarti selangkah lagi menuju akhir dari phase intermediate di program ini. Ada peserta yang mengajukan pertanyaan berikut "How do you deal with losing or setbacks in your life?" dan jawaban ku adalah losing or setbacks merupakan sesuatu yang pasti dan akan selalu dihadapi. Cara menghadapi nyaa yaa dengan tetap melangkah maju, jangan larut dengan segenap perasaan yang menghujam saat itu. Mudah memang mengatakannya karena pada kenyataannya tidak semudah itu dan setiap orang punya kadar perasaan yang berbeda dalam menanggapi sesuatu. Namun tetap saja intinya adalah terus melangkah maju, jika gagal ya coba lagi karena memang tidak ada yang tau pasti letak rezeki seseorang dimana, kapan, bagaimana. Bisa jadi yang menurut mu tidak baik justru adalah yang terbaik untukmu, itulah mengapa orang-orang selalu mengatakan untuk lakukan yang terbaik menurut versimu dan tetap menjadi orang baik dan kuat meski dihantam badai berkali-kali.

Pertanyaan kedua yang menarik perhatian ku yaitu "How do you tackle burn out when learning about so many things in so little time?". Yaa gabisa dipungkiri bahwa itu menyebabkan kelelahan, bukan di raga tapi lebih ke kemampuan otak memprosesnya terlebih jika belajarnya melalui proses daring seperti saat ini yang tidak sering dampaknya juga bisa menyebabkan kelelahan. Untuk aku sendiri yang memang harus mengikuti program sambil tetap bekerja, lebih suka dengan phase beginner dimana aku bisa belajar sesuai dengan waktu luang aku. Ketika waktu luangnya banyak yaa bisa dikejar semua pembelajaran namun jika waktu luangnya kebetulan hanya sedikit karena sudah digunakan banyak ketika bekerja ya cukup sulit untuk membagi waktunya. Mungkin bagi beberapa peserta juga, bukan masalah tidak bisanya untuk mengikuti materi namun lebih ke terhalang waktu karena kehidupan seseorang tidak hanya sekedar kerja dan belajar namun juga terkait kerjaan lain atau dari kondisi fisik juga hingga factor-faktor lainnya. Tetap saja itu kembali ke tanggung jawab masing-masing sih.

Pertanyaan lain yang menarik perhatian ku juga yaitu "What is your effective method of learning? Especially during virtual learning class". Mungkin sudah bisa terjawab dari sedikit cerita aku sebelumnya bahwa aku lebih senang belajar pada phase beginner dimana diberi keleluasaan untuk menentukan jadwal belajar sendiri namun tetap dengan deadline batas maksimal proses pembelajarannya. Untuk pemberian teori yang begitu banyak, untuk aku personally kurang suka terlebih jika materinya terlalu banyak dengan waktu yang cukup singkat. Namun memang pemahaman teori juga dibutuhkan, berdasarkan pengalaman mengikuti beberapa kali interview ada perusahaan yang menekankan di technical skills ada pula yang membutuhkan untuk mengukur pemahaman dasar dari teori.

Generasi GIGIH, #WujudkanMimpimu #GenerasiUnjukGigih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun