Mohon tunggu...
ANDIENTA KHAIRUNNISA
ANDIENTA KHAIRUNNISA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

likes watching volleyball

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memanfaatkan Bonus Demografi: Kunci Indonesia Menuju Negara Maju

14 Juni 2024   00:11 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:25 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bonus Demografi adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, yang mana proporsi usia kerja (15 sampai 65 tahun) lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja (0 sampai 14 tahun dan >65 tahun). 

Kondisi ini disebabkan ketika angka kelahiran dan angka kematian menurun di suatu negara, dan hal ini menyebabkan usia non-produktif (0-14 tahun) menurun dan penduduk usia kerja dapat hidup lebih lama untuk menghasilkan potensi pertumbuhan ekonomi. UNFPA (United Nations Population Fund), menyatakan bahwa suatu negara bisa menikmati bonus demografi ketika setiap individunya menikmati kesehatan yang baik, pendidikan yang berkualitas, pekerjaan yang layak, dan kemandirian anak muda. Hal ini dapat terjadi jika negara memiliki kebijakan yang baik.

Indonesia akan diperkirakan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030-2040, dan diperkirakan penduduk usia produktif Indonesia akan mencapai 70 persen. Dengan ini, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi untuk mencapai kemajuan negara, fokus utama pada pengembangan sumber daya manusia bisa melalui pendidikan yang berkualitas dan pelatihan keterampilan yang berhubungan dengan kebutuhan pasar kerja global. Lalu, melakukan investasi di sektor kesehatan agar memastikan populasi penduduk yang sehat juga produktif sangatlah penting. Peran pemerintah juga sangat diperlukan, pemerintah perlu mendorong penciptaan lapangan kerja melalui kebijakan ekonomi dengan mendukung industri kreatif dan teknologi, juga memperkuat infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pemberdayaan pemuda dan wanita, serta mengatasi kesenjangan sosial dan wilayah, akan membuat semua orang bisa merasakan manfaatnya, sehingga mendukung stabilitas dan kemakmuran bersama.

Indonesia kalau kita perhatikan kondisi pasar kerja serta kualitas tenaga kerjanya masih perlu adanya perbaikan. Bisa kita lihat dari data BPS yang melaporkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2024 sebesar 4,82 persen, hal ini mengalami penurunan sebesar 0,63 persen dibanding Februari 2023. Walaupun mengalami penurunan, data Sakernas BPS menunjukkan adanya peningkatan jumlah orang yang tergolong setengah pengangguran atau yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu) dan yang masih mencari pekerjaan tambahan. Pada Februari 2024, tingkat setengah pengangguran mencapai 8,52 persen, meningkat sebesar 1,61 persen dibandingkan dengan Februari 2023.

Bonus Demografi dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi Indonesia, hal ini jika Indonesia memiliki ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang banyak, juga berkualitas baik dari segi keterampilan dan pendidikan. Dengan meningkatkan kualitas penduduk adalah cara pemerintah untuk memaksimalkan pemanfaatan bonus demografi ini, dengan cara intervensi kesehatan dan pendidikan. Di bidang kesehatan mencakup pemantauan tumbuh kembang anak dan revitalisasi Posyandu. Selain itu, bonus demografi dapat dijadikan peluang oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara atau daerahnya. Dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang pesat dan ditambah ketersedian tenaga kerja usia muda, tentu menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi. Dan hal ini akan membuat negara dapat bersaing di pasar global.

Salah satu contoh negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi ialah Korea Selatan, Korea Selatan pada tahun 1960-an sampai 1990-an, mengalami bonus demografi. Kemudian pemerintah Korea Selatan mengambil langkah yang signifikan untuk memanfaatkan fenomena ini dengan melakukan investasi secara besar-besaran baik dalam pendidikan dan infrastruktur. Dengan dilakukannya hal ini, penduduk usia produktif yang terdidik juga terampil menjadi pendorong utama industrialisasi di negara ini. Yang awalnya merupakan negara berkembang, berubah menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia dengan waktu yang singkat, terlebih dalam industri teknologi dan otomotifnya yang maju. 

Bonus demografi memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk mencapai status negara maju dengan memanfaatkan peningkatan jumlah penduduk usia produktif. Untuk mengoptimalkan manfaat ini, Indonesia perlu fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan yang relevan, serta memastikan kesehatan yang baik untuk penduduknya. Pemerintah juga harus memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja dengan mendukung industri kreatif dan teknologi, serta memperkuat infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pemberdayaan pemuda dan wanita, serta mengatasi kesenjangan sosial dan wilayah, akan memastikan bahwa manfaat bonus demografi dirasakan oleh seluruh masyarakat, mendorong stabilitas dan kemakmuran jangka panjang. Contoh sukses seperti Korea Selatan menunjukkan bahwa dengan kebijakan yang tepat, bonus demografi dapat menjadi pendorong utama dalam transformasi ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia harus mengambil langkah strategis dan inovatif untuk memanfaatkan momen ini demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun