Mohon tunggu...
Andi Darlis
Andi Darlis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Reaktualisasi Kebangkitan Nasional

19 Mei 2017   05:54 Diperbarui: 19 Mei 2017   06:36 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Andi Muh. Darlis

Sudah109 tahun berlalu usia kebangkitan nasional Indonesia terhitung sejak tahun1908. Kebangkitan nasional adalah momentum untuk berubah ke arah yang lebihbaik, tegak berdiri sebagai bangsa dan menentukan jalannya sejarah bangsasendiri.  Untuk bangkit dibutuhkansemangat, diperlukan keyakinan kuat dan tentu saja pengorbanan.  Terlepas dari itu sesungguhnya yangterpentingg bagi kita saat ini adalah bagaimana semangat kebangkitan nasional diera 1908 dapat kembali hidup di era kekinian kita. Kebangkitan sesungguhnyaadalah kesadaran, keinsafan, dan rasionalitas serta rasa nasionalisme dari  para pemuda pendahulu kita untuk meraihharapan di tengah deraan tekanan penjajahan. Kesadaran yang tergugah merupakan kekuatan yang sangat diperlukan untukmaju dengan terlebih dahulu  meraihkemerdekaan bangsa.  20 Mei adalahmomentum nasionalisme kita untuk membangun kesadaran bersama yang sebelumnyamasih tersegmentasi dari berbagai golongan dalam masyarakat, beragam aliran dantidak solid untuk bersatu  mengusirkolonialisme. Kebodohan akibat kurangnya pendidikan dan ketertinggalan darisemua aspek kehidupan mendorong pemuda-pemuda terpelajar untuk memulai langkahpolitik dengan mendirikan organisasi kepemudaan bernama Boedi Oetomo,  merupakan organisasi yang bergerak di bidangsosial, ekonomi dan kebudayaan yang dianggap menjadi cikal bakal gerakan yangbertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Radikalisme pemikiran danberujung pada tindakan dari para pendahulu kita menjadi penguat dorongansemanagat yang tidak terbendung lagi untuk melawan berbagai bentuk penindasandari kolonialisme.  Dalam konteks iniradikalisme adalah jiwa-jiwa yang ingin bebas dari ketertindasan, semangat yangberkobar-kobar untuk membebaskan bangsa dari pendudukan dan penguasaan asing.Dilihat dari konteks waktu para opemuda pelopor kebangkitan nasional memerlukanwaktu 37 tahun untuk merdeka (1908-1945). Suatu rentang waktu yang cukuppanjang dan tentu saja melelahkan bahkan harus menyerahkan jiwa dan raga sertaberbagai bentuk pengorbanan lainnya. Tantangan utama para pemuda bangsa adalahberjuang ditengah berbagai keterbatasan dan ketidakberdayaan namun ternyata dengansemangat kebangkitan  mereka mampumemompa adrenalin agar mampu mengatasi semua keadaan yang membelenggu.  Merdeka adalah tujuan utama mereka karena itusemua daya dan upaya dikerahkan untuk mencapai pintu gerbang kemerdekaan karenahal itu syarat mutlak untuk menuju Indonesia sejahtera. Dilihat dari perjalanansejarah maka dapat disimpulkan bahwa tenaga muda terpelajar, progressif,radikal, memiliki rasa nasionalisme tinggi dan tercerahkan selalu menjadi fathfinder dalam memperjuangkanbangsanya menuju cita-cita yang diperjuangkan. 

Apa yang harusdibangkitkan

Bila para pendahulu kita bangkit dengan semangatpatriotik dan nasionalisme tinggi untuk mengusir penjajah yang tampak secarafisik (menduduki dan menguasai wilayah dengan tangan besi) maka saat inipemuda-pemuda kita juga perlu meniru semangat itu untuk memajukan bangsa.Sesungguhnya semangat yang diperlukan pemuda saat ini kekuatannya harus duakali lipat dari para pendahulu, mengapa demikian?, karena saat ini kompleksitaspersoalan yang mengancam bangsa dan negara sangat beragam dan berintensitastinggi. Potensi pecahnya persatuan, melemahnya nilai-nilia kebangsaan akibatmenguatnya politik identitas, intrusi budaya asing kesemua strata dan golonganmasyarakat, masuknya paham-paham yang tidak sesuai dengan budaya bangsa, danmasih banyak lagi ancaman lain yang dapat menggerus nilai-nilai luhur bangsakita saat ini. Semua itu merupakan tantangan yang perlu disikapi dan dijawabdengan semangat kebangkitan nasional sebagaimana yang telah diwujudkan olehpara pemuda pendahulu kita.  Dilihat darisisi statistik jumlah pemuda saat ini tentu sangat banyak dibandingkan denganpemuda di era kebangkitan nasional awal. Pemuda saat ini merupakan jumlah terbesar dari populasi Indonesiasehingga menjadi potensi kekuatan nasional untuk memajukan bangsa. Ditengahancaman yang menggerogoti Indonesia dewasa ini maka harapan kita ada dipundakpemuda untuk mentransformasikan nilai dan semangat kebangkitan pemuda agareksistensi bangsa dan negara tetap hidup dan mampu berdialektika menghadapituntutan zaman yang tidak mudah.  Denganbanyaknya jumlah pemuda terdidik tentu saja ini menjadi harapan besar untuktumbuh dan berkembangnya Indonesia menjadi negara yang besar sesuai dengancita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam UUD 1945. Transformasi kebangkitannasional 1908 harus dapat mewujud dalam dada seluruh pemuda Indonesia agarsemangat nasionalisme yang pernah ditorehkan oleh pemuda terdahulu tetapterpatri hingga kini.  Dalam situasikebangsaan kita hari yang terancam perpecahan sangat diharapkan adanya semangat kebangkitan  nasional kembali untuk memersatukan seluruhelemen bangsa. Pemuda  terpelajardiharapkan memberi solusi bagaimana bangsa kita keluar dari kemelut internalyang dari hari ke hari semakin kurang menguntungkan dan cenderung merusaksemangat persatuan.  Bangsa kita kinimemerlukan solusi cerdas dan itu diharapka lahir dari bangkitnya para pemudayang merupakan bagian terbesar dari bangsa Indonesia. Kesadaran sejarah haruskita bangun kembali untuk dijadikan referensi dan refleksi bahwa perjuangan ituharus dengan semangat rela berkorban dan tanpa pamrih demi untuk kelangsunganbangsa. Pemuda harus memiliki semangat itu sebagaimana layaknya pejuang-pejuangprofetik yang tidak lagi terlalu banyak berfikir secara individual tetapidiorientasikan kepada kepentingan bangsa dan negaranya. Sikap dan watakprofetik yang hanya mengenal nilai-nilai kebaikan untuk kepentingan orangbanyak sangat penting untuk diaktualisasikan. Pengabdian untuk bangsa adalahadalah nilai tertinggi warga negara kepada bangsanya.  Jiwa patriotisme  dalam membagun kolektifitas sebagai anakbangsa dengan menghilangkan sekat-sekat primordialisme yang selama ini menjadipotensi ancaman timbulnya perpecahan harus tetap tumbuh agar bangsa inimendapat tempat ditengah-tengah percaturan negara bangsa. Bangsa kita saat inisangat memerlukan kepeloporan dan yang sangat dinantikan adalah peran pemudasebagi motor penggeraknya.  

Bahaya dan ancaman terhadap bangsa dan negara harus dapatdikenali kemudian dikembangkan metode solusi yang tepat  untuk  mengatasi marabahaya yang dapat merugikandapat diantipasi dengan baik.  Kebangkitan nasional kita hari adalah untukmenghadapi dan melawan semua anasir-anasir yang tidak sesuai dengan kepribadiankita sebagai bangsa Indonesia. Supremasi kita sebagai negara bangsa berdaulatharus dapat kita tegakkan, kualitas kebangsaan kita pun harus dibuktikan  dengan mengedepankan semangat pemuda yangsudah tercerahkan. Bangsa Indonesai masih membutuhkan nilai dan semangatkebangkitan nasional dengan kualitas yang jauh lebih baik dan pengorbanan yangmungkin  tidak kalah besarnyadibandingkan dengan era pemuda terdahulu.  Presiden RI pertama Soekarno pernah berkata,” perjuanganku lebih mudah dariperjuanganmu karena harus melawan bangsa sendiri”. Soekarno sebagai mantantokoh muda yang merasakan pahit getirnya sejarah perjuangan bangsaIndonesia  sudah memberikan ramalan yangkemudian sudah terbukti sekarang. Kini yang terpenting adalah bagaimana potensikonflik diantara kita ditambah dengan ancaman eksternal yang juga tak kalahhebatnya dapat menggugah semangat kebangsaan kita untuk bangkit kembali.Diperlukan kebangkitan nasional kedua dengan latar dan konteks yang berbeda sertatantangan yang tidak sama pada masa-masa yang telah lalu.  Kebangkitan nasional yang diperlukan sekarangini adalah bangkit untuk berkoeksistensi dengan seluruh komponen bangsamenghindari eksklusifisme dan membangun sikap inklusif sehingga semua elemendapat terwadahi untuk bersama membangun peradaban Indonesia yang penuhkeluhuran. Semangat kebangkitan sebagai kebangsaan memang tidak boleh padamapalagi hilang sama sekali dari dalam diri kita, karena kebangkitan adalahspirit yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menjaga jati diri daneksistensinya di panggung internasional, dengan spirit kebangkitan nasional,  kita akan disegani sebagai bangsa pejuang danpatriotik yang mencintai tanah airnya, bukan bangsa pecundang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun