Mohon tunggu...
Andi Dacosta
Andi Dacosta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sungai Bihak Kaya Sumber Daya Alam, tetapi Miskin Infrastruktur

21 Mei 2015   10:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Sabinus Andi/Pemuda Sungai Bihak

Sungai Bihak ialah nama sungai yang terletak di wilayah perhuluan kecamatan hulu sungai kab. ketapang, DAS Bihak bermuara di hulu sungai pawan. Di sepanjang sungai bihak terdapat delapan kampung yaitu : kampung Cinta manis, Pendulangan,Riam Dadap, Aurgading,Sekukun, Batu lapis, Beginci laut ( Sira ), serta Kampung Baru ( beginci Darat ).

Di sepanjang aliran sungai ini terdapat riam dengan arus air sungai begitu deras serta bebatuan yang membuat medan sungai seperti arung jeram.di tepian sungai bihak juga terdapat pepohanan yang rindang serta disuguhi oleh pemandangan alam yang sangat eksotik.hal ini di temui jika bertandang ke sungai bihak karena satu – satunya akses menuju sungai bihak hanya melalui sungai, tidak ada alternative lain. mengingat hingga detik ini belum ada infrastruktur jalan darat yang dibangun oleh pemerintah daerah kab. Ketapang. Daerah ini tidak jauh berbeda dengan masa penjajahan 69 tahun lalu sebelum Indonesia merdeka . Di wilayah yang kaya akan sumber daya alam ini juga bukan hanya persoalan infrastruktur jalan yang belum dibangun tetapi juga pelayanan kesehatan yang begitu buruk, listrik Negara belum masuk serta pendidikan yang sangat memprihatikan, kami sebagai warga Negara asal sungai bihak bertanya kepada pemerindah dalam konteks pembangunan ini. kenapa kami sangatdi bedakan dengan daerah perkotaan, yang sudah dari dulu di bangun sedangkan daerah kami di pedalaman seperti tidak dianggap, padahal label kami dan masyarakat perkotaan sama yaitu warga Negara yang punya hak juga untuk menerima pembangunan. dari aspek kewajiban kami tunduk membayar pajak serta selalu terlibat dalam kontestasi politik memilih wakil di tingkat lokal kab. Ketapang, tetapi paska pilkada kami tidak dihiraukan dan di perdulikan oleh para petarung yang sekarang menjadi pemenang dan akhirnya duduk di kursi empuk, baik di Pemda ketapang maupun di legislative kab. Ketapang. Rakyat sungai bihak dihianati,di tipu oleh janji – janji manis semasa kampanye, rasanya kami ingin berontak meminta keadilan jika kondisi pembangunan daerah kami tidak di perhatikan.

Harapan kami juga sebagai warga sungai bihak agar para penentu kebijakan di tingkat local kab. Ketapang tidak mengeluarkan ijin – ijin ekspoitasi SDA DAS bihak karena tanah adalah hidup kami, air ialah darah kami serta kekayaan alam lainnya. Ijin kan bumi sungai bihak tetap lestari, dan jangan sekali – sekali masukan investasi yang memporak porandakan alam kami. Agar kami tetap senantiasa hidup dalam kebersamaan yang masih memegang teguh tatanan sosial serta adat istiadat. jika masuk sebuah investor akan berpengaruh pada tatanan kehidupan social kami. tulisan ini ialah bentuk keprihatinan kami sebagai warga sungai bihak. Dengan maksud agar pihak – pihak terkait untuk membuka mata untuk melihat persoalan yang ada di masyarakat dan membuka telinga mengdengar persoalan yang ada di tengah kehidupan masyarakat sungai bihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun