Pernahkah anda bayangkan apa yang terjadi kalo hukum di negara ini betul-betul di jalankan? Siapapun dia, jika kedapatan korupsi, pasti akan merasakan kebangkrutan dini, selain seluruh harta atas nama yang bersangkutan akan disita, harta atas nama istri, anak dan keluarganya pun juga akan dilelang...
Pada kondisi seperti ini, harta yang dibeli atas nama istri simpanan boleh jadi tidak akan diganggu gugat, karena mungkin saja sulit untuk dilacak...
Namun, itu hanyalah khayalan belaka, Wajah penegakan hukum dinegara ini masih penuh dengan pertanyaan??? buktinya banyak dari para koruptor masih berpredikat miliuner... Dalam proses persidangan sampai penahanan, mereka masih bisa menunjukkan kekuatan hartanya... Sampai-sampai masih bisa berpergian keluar kota, bahkan ke luar negeri, walaupun dirinya telah berstatus terpidana..
Sebenarnya apa yang salah dengan penanganan korupsi di negara ini? Apakah karena para koruptor selama ini memiliki banyak istri simpanan, sehingga sulit dilacak dan disita seluruh harta kekayaannya? Ataukah karena keengganan atau rasa iba para penegak hukum, sehingga tidak sudi untuk memiskinkan secara tiba-tiba para koruptor? Ataukah karena bukan KPK yang menangani kasus korupsinya?
Sulit benar jadi anggota KPK ya? Selain harus menangani Kasus Bank Century, yang sudah jelas diketahui oleh publik penuh dengan pelanggaran, dan disinyalir melibatkan pejabat negara... Disuruh lagi menangani kasus yang telah banyak melibatkan para penegak hukum... Pantas saja KPK sedikit enggan menangani kasus tersebut, apalagi yang punya kasus juga enggan memberikan kasus tersebut ke KPK.. Akhirnya yang terjadi keengganan yang tiada akhir...
Atau jangan-jangan karena masing-masing pihak telah saling mengetahui dan saling menjaga? (sama-sama memegang Kartu As)..
Yang penting adalah jangan sampai istri simpanan yang mungkin saja menjadi trend bagi koruptor, juga menjadi trend bagi para penegak hukum.. Jika ini yang terjadi, maka hancurlah negara tercinta ini akibat istri-istri simpanan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H