Secara hubungan sosial akan tercipta suasana kekeluargaan atau kekerabatan yang tinggi, contohnya saling mengunjungi saat lebaran, menimbulkan rasa simpati atau empati ketika ada yang tertimpa musibah.
Pasar bedug punya cerita sendiri walaupun sementara, tak hanya kebutuhan ekonomi terpenuhi dengan segala strateginya tapi kebutuhan sosial juga terpenuhi. Â Karena pada dasarnya manusia tak dapat hidup sendiri butuh hubungan sosial, butuh komunikasi, butuh kepedulian antara satu dan lain.Â
Dengan sendirinya pasar bedug telah menjadi simbol sosial, sebagai penanda Ramadan sedang berlangsung, atau tempat tersedianya segala menu takjil. Dengan adanya ini masyarakat dipermudah untuk memenuhi kebutuhan buka puasa tak perlu berpindah dari satu toko ke toko lain, dari warung satu ke warung lain. Cukup datang pada satu tempat, maka masyarakat diberikan dengan banyak pilihan menu yang beragam.
Kekuatan pasar  bedug untuk menjadi simbol tersebut tentulah dipengaruhi oleh beberapa hal, pertama tempatnya strategis, mudah dilihat dan dijangkau. Kedua, banyaknya pedagang yang menjajakan menu buka puasa sehingga menjadi pusat keramaian yang menarik minat banyak pembeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H