Mohon tunggu...
Juliandi
Juliandi Mohon Tunggu... Swasta -

Tetap menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasokan Ayam di Palembang Minim

25 April 2018   09:18 Diperbarui: 25 April 2018   09:56 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ayam menjadi makanan favorit sebagian orang, tak hanya itu setiap rumah makan ayam menjadi menu wajib yang harus ada. Tapi bagaimana halnya stock ayam minim hingga sulit dicari bahkan beberapa pedagang memilih untuk menutup kiosnya. Tentunya dampak yang paling terasa adalah adanya kenaikan harga daging ayam, sehingga sejumlah pedagang daging ayam Kota Palembang mengeluh dikarenakan stock ayam dibeberapa tempat minim, belum diketahui apa penyebabnya.

Untuk harga ayam potong di Pasar Pal 5 Palembang alami kenaikan dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 hingga Rp 38.000/kg. Sedangkan harga ayam kampung hidup masih sama yaitu Rp 60.000/kg. Dilansir dari laman web resmi Kementerian Perdagangan RI, harga nasional daging ayam 2 hari terakhir ini berkisaran Rp 33.396 hingga Rp 32.509/kg.

Salah satu pedagang bernama Ria mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut sudah terjadi selama satu minggu terakhir. Ia mengaku kesulitan mencari daging ayam untuk dijual. Bahkan kemarin pedagang ayam banyak yang tutup karena tidak kebagian jatah. "Sudah seminggu ini ayam naik, bahkan kemarin sempat mencapai Rp 40.000/kg karena yang jual sedikit. Banyak yang belum panen, jadi ya mahal," paparnya pada Selasa (24/4/2018) yang lalu.

Wanita 37 tahun ini mengaku mengambil stok ayam di daerah KM 5 dan Kampung Rambutan, Banyuasin. Saat daging ayam mahal seperti ini, ia mengambil barang sesuai dengan permintaan saja. "Ya kalau lagi mahal gini saya ambil sesuai pesanan saja. Takut gak habis. Ini aja dikit cuma 50 ekor," jelas ibu tiga anak ini.

Ria juga mengaku bahwa pendapatannya berkurang karena kenaikan harga ini. "Biasanya kalau harga ayam normal 20 kg saja udah dapet Rp 100.000. Ini sepikul baru dapat Rp 200.000. Gak rugi sih mbak, cuma pendapatannya jadi sedikit," terang wanita alumni D3 Akademi Pelayaran di Jakarta ini.

Menjelang Ramadhan, Ria mengatakan belum tentu harga ayam naik kembali, bisa saja malah turun. "Kalau puasa ini belum tentu ayam mahal Mbak, tergantung pemasoknya. Kalau panenannya banyak ya murah. Pokoknya tergantung penyedianya lah," ucapnya.

Begitu pula yang terjadi di Pasar Terminal Jakabaring, selain keluhkan stock yang sangat minim banyak pedagang yang memilih menutup kios, hanya terlihat 2 kios saja yang buka. "Harganya Rp 35.000/kg Mbak. Stoknyo abis, ini aja ayam dari Lampung," ujar pedagang yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun