Mohon tunggu...
Andi Annas
Andi Annas Mohon Tunggu... MarComm Manager -

Seorang warga negara Indonesia yang lahir, tumbuh, dan bekerja di Jakarta; seorang MarComm Manager di sebuah newly-developed local-based Digital Travel Services di Jakarta juga.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Flyover Baru, Kebiasaan Lama

11 Januari 2016   08:29 Diperbarui: 11 Januari 2016   09:39 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tradisi Pemotor Jakarta; Sumber Foto: KobaYogas.com"][/caption]

Foto di atas adalah keseharian yang terjadi setelah underpass Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang menuju ke arah Jl. H. Fachrudin.

Para pemotor yang mau belok ke arah Jl. Jati Baru, dengan arogan memaksakan putar-balik dengan melawan arus karena adanya batas jalan yang bikin mereka ga bisa langsung lajur kiri setelah underpass. Tapi terlalu malas untuk tidak lewat underpass dan (seharusnya) lewat depan Pasar Tanah Abang.

Merasa ukuran kendaraan yang kecil dan gesit, akhirnya jadi arogan dan bodo amat buat ngelakuin tindakan menyebalkan itu.

 

Underpass dan Flyover di Jakarta.

Tujuan dibuatnya Flyover dan Underpass, pastinya untuk mengurai kepadatan arus lalu-lintas.

Dan pastinya, ada sedikit pengorbanan demi kelancaran. Tapi, sepertinya para pemotor punya "dunia & aturan" mereka sendiri.

Seperti foto di bawah ini:

[caption caption="Pelanggaran di Flyover Slipi; Sumber Foto: dapurpacu.com"]

[/caption]

Ini yang sering terjadi di flyover Slipi Jaya yang melewati Tol Dalam Kota. Di mana karena alasan "muternya jauh", para pemotor dengan seenaknya langsung memotong putar-balik dengan melawan arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun