“Sekarang ini, selepas saya dari Jayapura beberapa hari lalu kami tengah menyusun sejarah perjalanan Misi Gereja di Tanah Papua, kami mencoba merombak dari bawah, dari hal-hal kecil seperti kelompok belajar, sekolah minggu dll. Niscaya dengan menguatnya pendampingan beberpa hal ini kita akan mencapai sebuah tujuan sesuai dengan harapan kita selama ini”. Jelasnya.
Dari diskusi ini kami menyimpulkan bahwa, Gereja memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian tanah Papua. Adat istiadat dan ajaran nenek moyang selalu mengajarkan hal-hal yang baik untuk tetap diteladani, segala sesuatu yang telah diajarkan akan mati ketika tidak ada regenerasi tentang adat dan budaya yang sudah mendarah daging dalam diri kita. Pesan yang ingin disampaikan kepada kita semua terutama pemerintah dan pihak-pihak yang berwenang adalah agar stop kekerasan ditanah Papua, jangan adalagi militerisasi yang membuat kami merasa terus terjajah dinegara kami sendiri.
Lahirnya OPM seharusnya menjadi bahan refleksi, apa gerangan latar belakang kami ingin bebas dan menentukan nasib kami sendiri. Karena kami sudah lelah dan bosan menjadi bola yang ditendang kemana saja semau perut kalian, hanya untuk mencetak gold dan mencatat nama kalian dipapan yang bernama korupsi.
Salam Forum Pemuda Indonesia Timur (FPIT) Surabaya, kami selalu berharap akan lahirnya orang-orang muda seperti anda, cerdas, kritis dan mencintai tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H