Mohon tunggu...
An Diana Moedasir
An Diana Moedasir Mohon Tunggu... -

a mother of 2, a tea addict and coffeeholic, freelance writer and blogger

Selanjutnya

Tutup

Money

Ibu Rumah Tangga Produktif

8 April 2012   12:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:52 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya, yang terbayang ketika mendengar kata "ibu rumah tangga" adalah...? Seorang perempuan yang setiap hari ada di rumah untuk mengurus anak dan suami, merapikan rumah, memasak, serta tidak berpenghasilan karena tergantung dari gaji suami. Itu dulu, katanya. Sekarang masih ada? Ya, masih. Banyak pula.

Tetapi apakah karena seorang Ibu hanya ada di rumah, tak bisa turut produktif menghasilkan sumber pemasukan yang baru? Kata siapa? Ini jaman canggih. Saat ini internet bahkan sudah sampai di beberapa pelosok daerah, kan? Seorang perempuan tak bisa lagi hanya berdiam diri di rumah berkutat dengan keseharian yang itu-itu saja. Apalagi, seandainya terjadi sesuatu terhadap diri suami, entah itu PHK, bangkrut, atau meninggal, bagaimana kelanjutan hidup harian keluarga? Peran seorang perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga pun dimulai.

Apa yang bisa dilakukan oleh seorang perempuan hanya dari dalam rumah? Terlebih jika suami tidak mengijinkan istrinya bekerja di luar rumah. Ya tidak usah bingung. Saat ini, ribuan peluang untuk kreatif dan produktif tersedia di internet. Tak bisa menggunakan internet? Minta diajarkan oleh suami, saudara, adik, atau ambil kursus. Coba membuat blog dan carilah bahan tulisan dari kesukaan yang biasa dikerjakan selama ini. Misalnya tentang memasak, pengasuhan anak, fashion, kecantikan, atau apa saja.

Perempuan diberi insting dan naluri untuk bertahan bahkan di saat tersulit. Coba saja lihat seorang Ibu yang hendak melahirkan. Apa iya dia akan teriak, "Udah ah! Gak kuat! Sakit! Gak jadi deh melahirkannya!" Ada? Setahu saya sih gak ada. Makanya, misal saja yang hobi masak dan memang masakannya enak, selalu menjadi rujukan tetangganya untuk katering. Betul? Atau yang hobi menjahit bisa membuka jasa membuat pakaian. Pokoknya, apa saja bisa menghasilkan.

Tetapi bagaimana yang tak punya keahlian layaknya perempuan? Memasak, menjahit, menyulam, merangkai bunga, atau merias? Masih ada yang lain. Jadi sales? Biasanya kan perempuan senang sekali berkumpul kemudian mulai jurus maut, "Sudah punya ini belum, Jeung?" Hehehehe... Merasa tak bisa meyakinkan orang lain untuk membeli barang yang ditawarkan? Cobalah menulis. Apa saja.

Mendapatkan akses internet saat ini, jangan hanya digunakan untuk bermain Farmville atau Poker di Facebook ya? Cobalah menulis di notes dan tak perlu pusing dengan EYD. Apa saja. Rutin setiap hari, kalau bisa. Biarkan orang lain yang terhubung dengan kita, membaca tulisan dan memberi komentar. Kita akan tahu, seberapa baik atau buruknya tulisan kita, setidaknya dari komentar yang masuk. Kita tak akan pernah tahu jika ternyata tulisan kita disukai dan disarankan untuk dibukukan? Hm, pastinya tambah semangat ya? :)

Setelah itu apa lagi? Pelajari internet marketing! Make money today with your new skill! Pasti bisa. Coba dulu, jangan bilang gak bisa atau gak yakin. Walau pun gagal, setidaknya kita sudah mencoba dan Tuhan tahu bahwa kita telah berusaha. :)

Saya juga seorang ibu rumah tangga biasa. Saya hanya bisa menulis yang ringan dan sederhana. Ya saya tulis sebisanya. Kemudian, ketika ada tawaran untuk belajar internet marketing, mulailah saya mencoba. Ya, memang sulit pada awalnya. Tetapi dengan modal nekat dan tak mau menyia-nyiakan kesempatan, bismillah saja untuk menjalaninya. Memangnya ilmu itu untuk apa? Banyak! Dari sana saya belajar tentang pemasaran secara online dan memperluas jaringan pertemanan.

Saya tidak mau hanya diam berpangku tangan meminta uluran bantuan datang. Harus bisa kreatif mencari peluang yang ada dan produktif melalui lahan yang tersedia. Kalau ibu-ibu lain bisa, mengapa saya tidak? Nah, adakah yang mau berbisnis dengan saya memperluas jaringan sehingga lingkungan dan wawasan semakin luas? ;)

~sambil memikirkan ide bisnis~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun