Politik tidak boleh mengganggu olahraga. Dan olahraga harus berdampak pada politik." - (Vladimir Putin)
Beberapa bulan yang lalu awal tulisan opini ini mulai dibuat, sebagai bentuk kekecewaan sebagai seorang suporter karena kekalahan tim kesayangannya akibat tindakan buruk yang tidak seharusnya dilakukan. namun karena satu dan lain hal belum dapat diselesaikan. kemudian dilanjutkan lagi setelah puncak keprihatinan penulis atas tragedi sepak bola dunia yang menimpa para suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang.Â
Rabu, 24/8/2022 PSM Makassar gagal menjuarai AFC Cup zona ASEAN setelah dikalahkan dalam partai final oleh Kuala Lumpur FC dengan skor 2-5 di Stadion Kuala Lumpur, Malaysia. Kenyataan pahit diatas penulis terima sebagai konsekuensi didalam pertandingan olahraga akan ada yang menang dan ada yang kalah.Â
Tapi sebab kekalahan pertama dari 7 (tujuh) pertandingan yang telah dilakoni, penulis anggap perlu di utarakan, agar bisa menjadi bahan evaluasi bagi kita semua insan olahraga khususnya sepakbola untuk tidak melakukan hal yang sama saat akan menghadapi pertandingan ataupun di kompetisi yang akan datang.Â
Penyebab utamanya ialah ada di Bernardo Tavares, pelatih berambut plontos asal Portugal ini telah melakukan kesalahan fatal, keliru besar bahkan hal paling buruk untuk dilakukan oleh orang yang berlisensi tinggi. Yaitu menyatakan dihadapan wartawan bahwa tim Juku Eja (PSM Makassar) mengalami kelelahan, tindakannya itu dilakukan di konferensi pers saat sehari sebelum pertandingan dimulai. Â
Adapun alasannya karena masa istirahat yang sedikit, laga terakhir sangat ketat serta perjalanan yang panjang. pernyataan yang disampaikan ke ruang publik itu tentu akan diketahui oleh pihak lawan serta para pemain itu sendiri. Pembicaraan tersebut akan menguntungkan pihak tim Kuala Lumpur FC karena telah mengetahui kelemahan tim lawannya.
Dan yang terburuk sangat merugikan bagi mental, psikologi para pemain PSM itu sendiri, yang alih-alih membutuhkan dan mengharapkan dorongan semangat, namun yang didapatkan justru sebaliknya. Tidak ada nilai juang dalam pernyataan tersebut, sebagai maniak bola pertama kali dalam sepengetahuan penulis, kejadian ini bisa-bisanya dilakukan di ajang final bergengsi.Â
Jika seandainya saat itu pelatih mengatakan, "kami PSM dan Indonesia sangat siap dan telah lama menanti pertandingan ini, telah melalui perjuangan panjang untuk sampai pada final tersebut, walaupun kami kecewa atas pihak AFC karena pertandingan dilakukan di Stadion Malaysia, kami akan tetap mengeluarkan seluruh tenaga serta kemampuan terbaik kami di pertandingan besok, memenangkan pertandingan dan keluar sebagai juara" mungkin hasilnya akan jauh berbeda dan harapan diatas dapat bisa diraih, tapi nasi telah menjadi bubur.Â
Terlepas dari kekecewaan tersebut, penulis tetap hormat dan berterimakasih kepada keseluruhan pemain yang telah mencatatkan sejarah baru, sebagai satu-satunya klub sepakbola Indonesia yang telah sampai pada fase tersebut. Â
Sepak bola adalah salah satu olahraga yang paling populer di masyarakat. Sepak bola bukan hanya olahraga yang diminati banyak orang dari segala lapisan, tetapi juga bisa menjadi bisnis yang menguntungkan bagi banyak konglomerat. Tren bisnis ini terjadi di banyak klub-klub besar dunia, dari kepemilikan oleh para borjuasi sampai sultan dari timur tengah pun turut ambil bagian.Â