Menurut teori fisika, terdapat persamaan hukum antara sistem makro dan sistem mikro. Alam semesta dan tubuh kita adalah sebuah sistem yang sama-sama terbuka dan senantiasa memperbaharui dirinya. Setiap saat, alam semesta, demikian pula halnya kita, berinteraksi dengan lingkungan dalam perspektif pertumbuhan. Tubuh kita, kata Deepak Chopra, mengganti kulitnya setiap bulan dan mengganti livernya setiap enam bulan sekali. Otak kita, lanjutnya, dengan seluruh sel yang menyimpan pengetahuan, mengganti kandungan karbon, nitrogen dan oksigen setiap dua belas tahun. Setiap saat, kita menarik dan menghembuskan napas untuk mengeluarkan sel-sel dan memperbaharuinya dengan unsur-unsur baru dari organisme yang lain.
Seorang ilmuwan lain yang meraih hadiah nobel di bidangnya, Ilya Prigogyne, juga menyebutkan bahwa setiap saat, sebuah sistem selalu mengeluarkan energi untuk menciptakan struktur yang baru. Dia menyebutnya dissipative structure. Alam semesta adalah sebuah sistem yang terus menerus memperbaharui dirinya (self renewing system) melalui goncangan, kemelut, gesekan, kekacauan, keacakan, angin ribut, bencana alam termasuk badai dan letusan gunung.
Melelehkan sebuah besi membawa molekul besi pada struktur yang bisa ditempa lebih bernilai tambah, sebagaimana letusan gunung dan badai taufan akan mengubah struktur alam menjadi lebih seimbang. Masa gejolak pubertas bagi seorang anak adalah kemelut goncangan taufan yang mengantarkan jiwanya ke arah kedewasaan. Otak kitapun relative akan lebih cerdas bila berulangkali dilatih dengan goncangan pemikiran dan letusan gunung stress. Sebuah organisasi atau perusahaan juga akan lebih produktif jika sudah melalui berbagai macam kemelut. Bahkan kita menyaksikan sejarah bagaimana sebuah Negara akan menjadi kuat dan solid setelah bertahan dari tempaan badai revolusi dan pergolakan bertahun-tahun.
 Jadi, jika kita percaya dengan teori ini, jangan takut dengan berbagai kemelut, prahara, kegoncangan, kekacauan dan bencana yang terjadi di sekitar kita. Goncangkan otak Anda lebih keras jika ingin bertambah cerdas, hadapi berbagai kemelut di organisasi supaya lebih berkembang kuat, pandang demonstrasi sebagai wahana kemajuan, lihat kerumitan politik bangsa ini sebagai proses tawar menawar untuk menghasilkan konsensus yang lebih mumpuni, biarkan bencana alam menjadi sarana untuk para pemimpin dan kita semua untuk dapat lebih produktif dalam mencari solusi. Karena itu semua adalah proses alamiah untuk mencari struktur baru yang lebih berdaya guna, lebih bertumbuh, lebih equilibrium, lebih equal  dan lebih berkemajuan.
Sebuah sistem akan berkembang ke arah yang lebih baik bila ia telah melalui goncangan perubahan: revolusi, evolusi, turbulensi ataupun reformasi. Maka, jangan takutkan perubahan, walaupun harus ditebus dengan goncangan taufan dan badai prahara! ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H