Mohon tunggu...
Andi Wijianto
Andi Wijianto Mohon Tunggu... -

Saya adalah orang yang suka akan Demokrasi dan mengagumi Pancasila :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hitung Cepat Sesatkan Rakyat

17 Juli 2014   16:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:04 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hitung Cepat Sesatkan Rakyat

Oleh. Andi Wijianto

Quick count pemilihan Presiden Republik Indonesia tanggal 9 Juli 2014 menuai banyak polemik. Yang masih hangat diperbincangkan adalah banyak lembaga surfey yang notabennya dalam pelaksanaan surfey yang seharusnya netral namun masih berpihak kepada salah satu calon presiden. Dalam perhitungan cepat seakan-akan masyarakat yang merupakan penentu dari pelaksanaan pemilihan umum 2014 dibuat resah dan dipermainkan oleh lembaga surfey. Tak seperti perhitungan sebelumnya dalam pemilihan legislatif atau pemilihan kepala presiden 2009, perhitungan cepat di tahun ini cenderung memiliki hasil yang berbeda di antara masing-masing lembaga surfey.

Seperti dikutip dari Merdeka.com menyebutkan LSI: Prabowo-Hatta 47,8% Jokowi-JK 52,92% (suara masuk 78,53%), Cyrus: Prabowo-Hatta 47,17% Jokowi-JK 52,83% (suara masuk 75%), IRC: Prabowo-Hatta 52,53% Jokowi-JK 47,47% (suara masuk 59,9%), Kompas: Prabowo-Hatta 46,97% Jokowi-JK 53,03% (suara masuk 77,56%), RRI: Prabowo-Hatta 48,03% Jokowi-JK 51,90% (suara masuk 66,75%). Dikutip pula dari salah satu stasiun TV Indonesia bahwa LSN Prabowo-Hatta 50,19% Jokowi-JK 49,81%, IRC Prabowo-Hatta 51,11% Jokowi-JK 48,89%, dan PUSKAPTIS Prabowo-Hatta 52,06% Jokowi-JK 47,94%.

Ironis memang tapi itulah kenyataan yang ada di Indonesia. Orientasi pada materi terkadang membuat golongan buta akan kebenaran. Atau bahkan ideologi membutakan mata golongan untuk memberikan data yang sebenarnya ada di lapangan kepada masyarakat. Entahlah, Indonesia memang saat ini sedang dilanda degradasi karakter yang menyebabkan sikap hedonisme yang sudah teramat parah.

Ideologi atau Materi

Dua hal ini yang merupakan pertanyaan yang perlu dikritisi. Apakah kebenaran pada saat ini sudah tak layak untuk dipertontonkan? Masyarakat tentulah bertanya apakah ada oknum-oknum tertentu yang bekerja di balik kemenangan hasil hitung cepat dan memihak salah satu calon? Apa motifnya Ideologikah atau Materikah? Ada dua kemungkinan yang sebenarnya patut disoroti. Apalagi di masa yang serba susah ini dan materi yang berbicara. Dengan keuntungan yang bergelimang untuk memenangkan salah satu calon bukan tidak mungkin menjadi kemungkinan perbedaan hasil suara. Ada pula karena ada faktor ideologi dimana sejak masa kampanye pendukung kedua kubu sudah berkampanye secara panas. Banyak hujatan yang dikeluarkan, saling jatuh-menjatuhkan. Mungkin karena fanatikme yang luar biasa dapat menyebabkan seorang buta akan kebenaran.

22 Juli 2014

Tentulah dengan kondisi yang sangat ironis seperti ini masyarakat mulai bingung akan hasil perhitungan cepat. Banyak masyarakat yang sudah muak dengan berbagai berita yang kurang kredibel. Yang dapat dilakukan adalah menunggu pengumuman yang secara resmi diumumkan oleh KPU pada tanggal 22 Juli 2014. Jawaban atas semua pertanyaan akan terkuak pada hari itu. Senantiasa masyarakat diharapkan untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban. Siapapun yang akan menjadi pemempin negeri terimalah karena beliau-beliau merupakan putra terbaik bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun