[caption id="attachment_361154" align="aligncenter" width="560" caption="Sumber Foto ; PBTI - Tim Nas Taekwondo Indonesia "][/caption]
Tim nasional taekwondo Indonesia kembali berhasil menorehkan prestasi di kancah kejuaraan internasional. Kali ini timnas yang yang didukung oleh Bank BRI berhasil menyumbang medali di dua ajang kejuaraan Asia. Yakni di ajangkejuaraan Federasi Taekwondo Asia yang digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, 23-26 Maret 2015. Dalam kejuaraan yang bertajukthe 12th ATF Taekwondo Championships tersebut timnas meraih enam medali yang terdiri dari dua medali perak dan empat perunggu.
Medali perak dipersembahkan oleh Mega Ayu Suseno (Individual U-17 Female), Alfi & Mega Ayu Suseno (Pair Poomsae U-17. Sedangkan perunggu diraih oleh Kevita Deliza, Ruhil (Poomsae Indiv), Megawati Tamesti Maheswari Kyourgi dikelas U-52 Kg Putri danDinggo Ardian Prayoga Kyourgidikelas U-68 Kg Putra serta Muhammad Alfi dan Irsyad Abdul Aziz (cabang poomsae di kelas individual, pasangan, dan tim).
Kejuaraan berikutnya adalah pada even 8th Asian Junior Taekwondo Championship and 3rd Asian Junior Poomsae Taekwondo Championship yang diselenggarakan di University of Taipei, Taipei City, China Taipei 11 – 14 April 2015. Di ajang tersebut timnas berhasil meraih 2 medali perak dan satu perunggu.
Atlet Diaputri Ananda Lubay berhasil menyabet medali perak kyorugi di kelas under 49. Perak kedua diraih oleh Muhammad Alfi Kusuma yang tampil pada kategori poomsae individual. Sementara medali perunggu diraih Alfi pada kategori poomsae pair berpasangan dengan atlet Mega Ayu Suseno.
Tim nasional Indonesia yang diturunkan dalam kejuaraan resmi WTF dan ATU ini terdiri dari Riro Andrew Kriswibowo, Marsito Embrian Hidayatullah, Bintang Bagastian Nugraha, Diaputri Ananda Lubay, Megawati Tamesti Maheswari yang bertanding pada kategori kyorugi.
Untuk kategori jurus, tim andalan Indonesia ini diwakili oleh Muhammad Alfi Kusuma dan Mega Ayu Suseno, yang diturunkan pada kategori individual dan pair. Keberangkatan tim ini didampingi oleh manajer tim Rahmi Kurnia didampingi dua pelatih asal Korea Selatan Sun Jae Lee dan Shin Seung Jeung.
Keikutsertaan atlet pada dua kejuaraan Asia tersebut merupakan program jangka panjang PBTI dalam menghadapi Asian Games yang akan digelar di Indonesia 2018 mendatang. Mereka adalah atlet yunior yang kami persiapkan untuk memperkuat tim nasional untuk merebut medali emas pada ajang Asian Games, ujar Zulkifli Tanjung, Ketua Harian PBTI.
Di ajang ini, atlet Indonesia tak diberikan target khusus terkait medali. Kejuaraan Taekwondo Asia digunakan sebagai ajang menimba pengalaman bertanding serta menerapkan teknik dan strategi yang didapat semua atlet selama menjalani pelatnas jangka panjang.
"Target yang kami tekankan kepada anak-anak adalah tampil sebaik-baiknya, sesuai dengan latihan yang telah dijalani. Jika mereka dapat memperoleh medali, itu bagus sekali karena akan meningkatkan rasa percaya diri dan memacu semangat mereka untuk tampil lebih baik lagi dalam ajang internasional berikutnya. Kami punya mimpi besar untuk kembali dapat merebut medali pada ajang Oimpiade, imbuhnya.
Dilain pihak, menurut Kabid Binpres PBTI, Rahmi Kurnia yang ikut mendampingi para atlet berlaga di dua kejuaraan Asia tersebut mengatakan, keikutsertaan taekwondoin yunior Indonesia di ajang Kejuaraan Taekwondo Asia ini merupakan juga bagian dari proses regenerasi yang menjadi fokus PBTI.
"Melalui pelatnas jangka panjang dan tampil pada ajang kejuaraan internasional secara simultan, kami berharap proses regenerasi atlet dapat berlangsung mulus dan menghasilkan output prestasi yang maksimal sehingga tidak terjadi kekosongan prestasi. Kami banyak belajar dari kegagalan taekwondo Indonesia meraih emas di SEA Games 2013," kata Rahmi.
Terkait dengan keberhasilan timnas junior Indonesia meraih prestasi di dua kejuaraan Asia itu, Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengugkapkan kepuasannya.
Beliau meyakini bahwa keberhasilan timnas meraih prestasi, merupakan bagian dari proses sistem pembinaan dan regenerasi di pelatnas yang sudah baik. Hal tersebut menurutnya sangat penting karena para atlet inilah yang nantinya tidak menurutp kemungkinan bisa menjadi bagian dari tim taekwondo Indonesia di ajang-ajang internasional. Utamanya untuk menghadapi Asian Games 2018 yang direncanakan akan di gelar di Jakarta.
Dalam kesempatan lain, Marciano juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam atas kinerja dan semangat para atlet, pelatih dan seluruh tim official yang terlibatsehingga taekwondo Indonesia dapat berprestasi lebih baik di kejuaraan itu. Dan ia mendorong agar pencapaian prestasi tersebut terus ditingkatkan agar taekwondo Indonesia dapat tersu mengharumkan nama bangsa dan negara dunia internasional. Terlebih-lebih nantinya dapat menyumbangkan medali di ajang Sea Games, Singapura 2015, Olimpiade 2016 dan Asian Games 2018.
Seperti diketahui di kejuaraan serupa sebelumnya, yakni di kejuaraan Junior Asia yang digelar di Jakarta, tim nasional hanya berhasil meraih 4 medali perunggu.
Sumber : Tribunnews: http://www.tribunnews.com/sport/2015/04/15/taekwindonesia-rebut-satu-medali-perak-dan-dua-perunggu-di-kejuaraantaekwondo-yunior-asia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H