Mohon tunggu...
Humaniora

Kontinuitas, Perubahan, dan Kritik Sosial dalam Kesenian Wayang Hip Hop

18 Oktober 2015   00:40 Diperbarui: 18 Oktober 2015   00:48 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebuah kebudayaan yang merupakan proses yang dilakukan manusia untuk belajar dari lingkungan sekitar tempat tinggal, mendorong manusia untuk melakukan berbagai adaptasi untuk dapat terus bertahan hidup dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Selain itu, sebuah kebudayaan dalam hal ini sebuah kesenian juga digunakan sebagai media komunikasi untuk mentransfer pengetahuan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Terdapat pesan yang disampaikan dalam sebuah kesenian pada setiap kebudayaan. Nilai-nilai yang dimaknai sebagai suatu pedoman bagi manusia untuk mencapai kehidupan yang selaras, nyaman dan bahagia.

Kesenian yang merupakan salah satu kebudayaan dalam suatu masyarakat yang dapat terlihat dengan jelas keberadaannya, menjadi suatu hal yang mendasar dan menjadi ciri khas suatu masyarakat. Namun pada perkembangan zaman dengan adanya modernisasi telah banyak mengubah pandangan mengenai kesenian yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Pada masyarakat yang telah mengalami modernisasi, kesenian tradisional dianggap sudah ketinggalan zaman dan tidak lagi sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada saat ini.

Pandangan bahwa kesenian tradisional hanya dimiliki orang-orang yang sudah tua menjadi suatu pembatas atau penghalang bagi kesenian tradisional untuk tetap mempertahankan keberadaannya di tengah masyarakat. Sehingga untuk mempertahankan eksistensi di tengah-tengah masyarakat, suatu kesenian harus melakukan berbagai perubahan yang bersifat adaptif dengan perkembangan zaman. Upaya untuk mempertahankan eksistensi suatu kesenian (kontinuitas) dari sebuah kesenian tampak pada berbagai upaya adaptasi suatu jenis kesenian.

Pada masyarakat Jawa yang memiliki kesenian wayang sebagai ciri khas masyarakat Jawa, terdapat sebuah adaptasi budaya (perubahan) dalam hal kesenian wayang. Muncul kesenian jenis baru yang disebut wayang hip hop yang diprakarsai oleh sekelompok seniman penggiat kesenian wayang dipimpin oleh Ki Dalang Catur Benyek Kuncoro. Adaptasi yang dilakukan berupa perpaduan antara unsur tradisional dan modern pada pertunjukan wayang. Penggunaan musik hip hop dalam pertunjukan wayang menjadi sebuah hal yang baru dalam pergelaran wayang.

Meskipun telah mengalami perubahan dalam segi pertunjukan, namun aturan atau fungsi utama wayang tetap dipertahankan dengan berbagai unsur tradisional lainnya. Upaya mempertahankan aturan dan fungsi utama wayang ini menunjukkan sebuah kontinuitas dari kebudayaan berupa kesenian wayang itu sendiri. Perubahan yang tampak pada alunan musik dan lakon yang dimainkan dalam setiap pertunjukan wayang hip hop. Lakon-lakon yang dimainkan merupakan kritik terhadap isu-isu sosial yang hangat dimasyarakat. Bertujuan untuk menjadi sebuah hiburan dengan menertawakan keadaan yang ada, namun memiliki dampak yang lebih dari sekedar sebuah hiburan. Dalam setiap pertunjukan wayang hip hop, ada pesan yang disampaikan dan bisa menjadi sebuah dorongan pada pergerakan dan aksi sosial untuk mengubah suatu kondisi sosial ekonomi dan politik masyarakat.

Kebudayaan dalam hal ini kesenian memiliki makna dan fungsi yang berbeda ataupun sama satu dengan yang lainnya. Dalam seni pertunjukkan wayang, kini dapat kita jumpai berbagai pertunjukkan wayang yang menampilkan berbagai isu sosial sebagi bentuk kritik sosial terhadap sejumlah pihak. Kritik sosial yang dibuat tampak seolah-olah bertujuan untuk menertawakan penderitaan diri sendiri, namun sesungguhnya dapat terlihat kritik sosial yang jelas kepada golongan-golongan yang dianggap sebagai salahs satu penyebab penderitaan tersebut muncul. Sebuah kritik sosial terhadap golongan elit yang berasal dari kegelisahan rakyat kecil terhadap kondisi bangsa. Kondisi sosial yang dibahas dan diperbincangkan dalam bentuk seni pertunjukan wayang yang dibuat menarik dengan alunan musik hip hop untuk menarik minat generasi muda. Hal ini menjadi sebuah strategi untuk memperkenalkan dan mempopulerkan kesenian wayang hip hop. Dalam perkembangannya, seni pertunjukan wayang hip hop memiliki esensi lebih dari sekedar tontonan yang menghibur, melainkan juga menjadi sebuah tontonan yang menuntun masyarakat untuk bisa berperilaku dan bersikap baik agar mencapai kehidupan yang bahagia.

Kembali kepada eksistensi kesenian wayang, tampak bahwa kesenian wayang hip hop menjadi sebuah seni pertunjukan yang berpotensi untuk dapat terus mempertahankan eksistensinya seiring perkembangan zaman. Terdapat perpaduan unsur modern dan tradisional yang mampu menarik minat berbagai kalangan menjadi sebuah penanda perubahan yang ada tidak menjadi sebuah hal yang ditentang oleh masyarakat. Sebaliknya kesenian wayang hip hop dianggap sebagai sebuah contoh adaptasi budaya yang mampu bersaing dengan berbagai kesenian modern yang berkembang saat ini.

Tidak hanya sebagai sebuah kesenian yang menjadi jawaban atas tantangan modernisasi, tetapi juga menjadi sebuah kesenian yang menunjukan kemampuan kesenian tradisional dalam melakukan adaptasi terhadap perkembangan zaman. Meskipun mengalami perubahan dalam segi pertunjukan wayang dari yang tradisional menjadi modern, namun kesenian wayang hip hop mampu mempertahankan fungsi atau makna utama pertunjukan wayang yaitu sebagai media komunikasi dan transfer nilai-nilai luhur masyarakat Jawa kepada generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Wayang hip hop membuktikan bahwa kesenian tradisional dapat tetap bertahan di tengah perubahan dan modernitas masyarakat urban tanpa harus kehilangan jati diri dan fungsi utama pertunjukan wayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun