Barangkali, saya orang yang paling tidak beruntung dalam Festival Puisi Kolaborasi (FPK) yang baru saja usai. Kegiatan yang sempat memompa adrenalin saya ini berlalu tanpa kesan sama sekali. Sebagai pendatang baru di Kompasiana, saya berharap event ini bisa memberikan sesuatu yang bermakna dalam hidup saya sebagai seorang penulis tua yang masih pemula.
Berkat mas Fahmi Idris, saya berkesempatan untuk berkenalan dan kemudian berkolaborasi dengan Mbak Inara (Rey Na) dan Mbak Atsuko Al Aminy. Dari mereka, lahirlah karya yang berjudul Bintangku Gugur di Dadamu dan Jika Bisa. Dan kemudian, kepada mereka pulalah yang saya percayakan untuk mempublish karya bersama itu pada saatnya, jadi saya tinggal memantau dan menunggu postingannya di Kompasiana.
Hingga jam menunjukkan pukul 19.34 Wita tadi malam, saya masih sempat bertukar pesan dengan rekan Kolaborasi saya, Atsuko Al Aminy. Namun, sesaat setelah mengirim pesan terakhir, semua jalur koneksi internet saya ngadat. Saya coba melepas modem, merestart komputer, kemudian mencoba connect kembali, hasilnya tetap nihil.
Bahkan saya berpindah-pindah ke bagian lain di rumah saya (ke tempat-tempat tertentu di mana saya biasa mendapatkan signal GSM yang cukup baik) namun ternyata juga gagal. Benar-benar blank. Perlu waktu sekitar 2 jam setengah sebelum akhirnya saya menyerah pada keterbatasan teknologi itu, dan saya kembali ke alam nyata.
Saya mencoba menghibur diri dengan sebuah rencana besar bahwa esok hari saya akan melakukan “pembalasan” dengan menggunakan hot spot kantor yang selama ini cukup kenceng. Dengan berat hati saya mengakhiri semua upaya saya, lalu berbaring dan berusaha memicingkan mata, sambil diam-diam berharap, semoga saya bisa segera tertidur dan bermimpi tentang FPK.
Sesampai di kantor pagi tadi, semua berkas dan dokument pekerjaan yang ada di atas meja saya singkirkan. Komputer saya nyalakan dan segera browsing. Tapi apa yang terjadi, semua alamat web yang saya klik tidak bisa menampilkan contentnya. Saya lalu mencoba mengutak-atik setting koneksi internet komputer saya, namun semua tidak memberikan hasil yang menggembirakan.
Saya lalu bertanya pada pengelola hot spot dan mendapat jawaban bahwa jaringan internet kantor mengalami kerusakan akibat pemadaman listrik secara bergilir yang terjadi dalam seminggu terakhir ini. O my God. Saya bersandar sambil menghela nafas panjang. Mata saya nanar menatap layar komputer yang hanya menampilkan layar putih dengan pesan yang isinya saya tidak mau tahu.
Untunglah beberapa orang tamu datang menemui saya sehingga perasaan masygul itu perlahan dapat saya usir jauh-jauh. Kemudian pada pukul 11.00 saya lalu menghadiri rapat koordinasi yang cukup menegangkan, dan berlangsung hingga 13.30. Lalu sebelum pulang ke rumah, saya masih harus menghadiri undangan syukuran salah seorang keluarga dekat yang impossible tidak saya hindari.
Hujan lebat yang mengguyur kota kecil saya juga mengguyur kepenatan saya. Alhamdulillah, barulah pada pukul 16.15 sore tadi, saya bisa kembali on line dan sayapun menjelajah kembali hingga napas saya tersengal. Terima kasih kepada kedua rekan kolaborasi saya yang baik, dan terima kasih kepada penyelenggara event FPK. Sukses selalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H