Surabaya - Proyek teknologi tepat guna (TTG) berbasis pembelajaran "Smart Hidroponik" yang menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dan tenaga surya, kini tengah berlangsung di SD Muhammadiyah 21 Surabaya. Proyek ini diadakan dua kali seminggu, setiap hari Rabu dan Jumat, dengan tujuan untuk mengenalkan siswa pada teknologi ramah lingkungan yang dapat diterapkan di tengah padatnya perkotaan.
Tahapan pembuatan TTG ini dimulai dengan perancangan sistem kontrol, meliputi pengkodingan program, perakitan komponen sistem kontrol, hingga pemasangan panel. Setelah sistem kontrol selesai, dilanjutkan dengan pembuatan pipa hidroponik, termasuk pelubangan dan perakitan pipa berukuran 3 inci. Tahapan terakhir adalah pembuatan rangka, mulai dari penyusunan skema, pembelian alat dan bahan, hingga pemotongan dan perakitan rangka.
Sistem "Smart Hidroponik" yang digunakan dalam proyek ini adalah sistem Deep Flow Technique (DFT). DFT adalah teknik hidroponik di mana tanaman tumbuh dalam air dangkal dengan larutan nutrisi yang terus mengalir di sekitar akar tanaman. Sistem ini cocok untuk tanaman yang memiliki siklus tumbuh cepat dan tidak memerlukan akar yang dalam.
Proyek ini didukung oleh tenaga surya sebagai sumber listrik, membuatnya lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain memanfaatkan energi terbarukan, sistem ini dirancang untuk memonitor penggunaan air secara real-time melalui panel dan gadget, memastikan efisiensi dalam pemakaian sumber daya.
Namun, proyek ini juga menghadapi beberapa kendala, seperti cuaca panas di lokasi yang berada di rooftop SD Muhammadiyah 21 Surabaya, keterbatasan akses listrik selama pengerjaan, dan sulitnya mengatur jadwal kegiatan.
Tujuan dari proyek ini adalah memberikan pembelajaran kepada siswa tentang teknologi di bidang elektronika yang terkait dengan lingkungan, serta memanfaatkan lahan kosong di tengah kota sebagai upaya pemberdayaan lingkungan. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar dan menciptakan peluang bisnis di bidang agraria.
Kesimpulan: Proyek "Smart Hidroponik" berbasis IoT dan tenaga surya ini tidak hanya memberikan wawasan teknologi kepada siswa, tetapi juga berpotensi menjadi solusi pemberdayaan lingkungan dan ekonomi di perkotaan. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, proyek ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H