Temanggung, Gambasan - Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen peringatan hari kelahiran Nabi yang jatuh pada 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah.Akan tetapi, bagaimana hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW? Sebab momen tersebut diperingati setiap tahun oleh umat Islam. Rabiul Awal merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang penuh berkah, dan sesuai perintah Allah SWT yang telah mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta.
"Dan tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."
Nabi Muhammad SAW adalah sosok teladan sehingga wajar banyak umat Islam ikut berbahagia memperingati kelahirannya dan menyanjung beliau untuk mendapat syafaat.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah," firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21.
Â
Salah satu amalan yang bisa dilakukan saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah memperbanyak bersalawat.
"Dari Abu Hurairah radliyallahu'anhu, beliau berkata. Ya Rasulillah siapa orang yang paling beruntung mendapakan syafaatmu di hari kiamat? Nabi menjawab, wahai Abu Hurairah, sungguh aku menduga belum ada seorang pun yang bertanya sebelum kamu yang menanyakan hal tersebut, karena aku mengetahui kecintaanmu pada hadis. Manusia yang paling bahagia dengan syafaatku di hari kiamat adalah orang yang berkata La ilaha olla Allah dengan tulus dari hatinya." (HR.Bukhari, Muslim dan lainnya).
Berikut beberapa salawat lain yang dapat dilafalkan saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW:
Allahumma shalli'ala Muhammadin wa ala alihi wa sallim.
Artinya: "Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya."
Ash-shalatu wassalamu'alaika ya Sayyidi ya Rasulullah qad dhaqats hilati adrikni.