Mohon tunggu...
ANDI BAHRODIN
ANDI BAHRODIN Mohon Tunggu... Petani - Urip Migunani tumraping liyane

Aku Orang Desa yang bangga jadi wong ndesa dan akan tetap melestarikan kearifan desa untuk mengabdi kepada Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kesenian Rebana Klasik Mengusik

26 Oktober 2022   13:19 Diperbarui: 26 Oktober 2022   13:32 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Temanggung, Gambasan merupakan desa paling ujung selatan berbatasan dengan kabupaten Magelang. Di desa tersebut, salah satu kesenian yang dilestarikan hingga saat ini adalah kesenian rebana klasik.

Meski terlihat mudah memainkannya, namun rebana klasik tersebut cukup berat. Masing-masing rebana memiliki bobot sekitar 1-2 kg. Selain itu, mereka juga harus menjaga koreografi dalam memainkan rebana klasik.Kesenian rebana klasik itu terus dilestarikan karena dinilai bersejarah dalam perkembangan agama Islam.

"Rebana itu peninggalan Wali Songo, yaitu Sunan Kali Jaga. Pelajaran Islam juga masuk ke Pulau Jawa dengan menggunakan gamelan-gamelan, yang dikembangkan menjadi rebana. Santri-santri pun kemudian diajari, dibimbing untuk melestarikannya," ujar Sutris, Ketua grup rebana klasik “Alfa Salam” .

Meski kesenian rebana memiliki banyak model seperti gambus, bergaya modern dan banjari, namun kesenian rebana klasik masih dipertahankan di desa tersebut.

"Untuk mempertahankan budaya asli dari Islam. Kesenian Budaya Klasik, yang Asyik dan Mengusik pendengar untuk ikut bernyanyi," sambung Sutris.

Rebana ini biasa dimainkan pada malam jum’at sholawatan ,ketika ada acara memberi nama pada kelahiran bayi dan acara tertentu lainnya.

Rebana klasik Alfa Salam juga memberi pelatihan kepada santri-santri taman pendidikan Al qur'an yang kebanyakan masih sekolah dasar. Disamping dalam main rebana dapat musiknya kita juga bisa sambil mendekatkan diri untuk meningkatkan ketaqwaan kita lewat lagu shalawatnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun