Mohon tunggu...
Andi Arfian S.H
Andi Arfian S.H Mohon Tunggu... Guru - guru

guru hebat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Metode Sabaq, Sabqi, dan Manzil Sebagai Kemampuan Dasar Menghafal Al Quran di Sekolah Swasta Islam Utsman Bin Affan

23 Desember 2024   07:06 Diperbarui: 23 Desember 2024   07:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Belajar Al-Quran dan mengajarkannya merupakan prinsip yang harus ditanamakan sejak dini , pengetahuan seorang pendidik  juga harus  mengetahui  metode  yang  dapat  dipakai  dalam  proses  pembelajaran.  Penelitian  ini  bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Sabaq, Sabqi dan Manzil sebagai kemampuan menghafal  Al-Quran di SD dan  SMP  Swasta Islam Utsman Bin Affan. Metode pengabdian kepada masyarakat ini dievaluasi dengan penelitian ini berupa  penelitian  kualitatif.  Alat  pengumpul  datanya  berupa pedoman  wawancara,  observasi  dan dokumentasi untuk  memperoleh  data  dan  menganalisisnya  bagaimana  penerapan  metode Sabaq,  Sabqi,  dan  Manzil  sebagai kemampuan  menghafal    Al-Qur'an di SD dan SMP Swasta Islam Utsman Bin Affan. Dari hasil penelitian, adanya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur'an melalui  metode Sabaq, Saqi dan Manzil di SMP Swasta Islam Utsman Bin Affan, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMP Swasta Islam Utsman Bin Affan senang belajar Al-Quran dengan menggunakan metodeSabaq, Sabqi dan Manzil sehingga mampu menghafal Al-Qur'an dengan baik dan benar.

Pendahuluan

Keistimewaan terbesar Al-Qur'an adalah menjadi satu-satunya kitab suci yang dihafalkan oleh banyak manusia di dunia ini. Tak satupun kitab suci yang dihafalkan bagian surah, kalimat, huruf dan bahkan harakatnya seperti Al-Qur'an. (Mafluchah, 2016) Ia diingat di dalam hati dan pikiran  para  penghafalnya,  dan  satu-satunya  kitab  suci  yang  kemurniannya  dijamin  oleh  Allah hingga akhir zaman dan tidak akan mengalami perubahan, penambahan, maupun pengurangan.

Tidak ada satu huruf pun yang bergeser atau berubah dari tempatnya, serta tidak ada satu huruf atau kata yang mungkin dapat disisipkan di dalamnya (Zawawie, 2011).Dalam implementasinya, pembelajaran Al-Qur'an dapat dibagi beberapa tingkatan, yaitu: Pertama,  belajar  membacanya  sampai  lancar  dan  baik, menurut  kaidah-kaidah  yang  berlaku dalam  qira'at  dan  tajwid.  Kedua,  belajar  arti  dan  maksudnya  sampai  mengerti  akan maksudmaksud   yang   terkandung  didalamnya.  Ketiga,  belajar   menghafalnya  diluar   kepala, sebagaimana yang dikerjakan oleh para sahabat dan masa Rasulullah, demikian pula pada masa tabi'in dan sekarang di seluruh negeri Islam (Winaningsih, 2008).Menghafal Al-Qur'an merupakan tugas dan tanggung jawab yang sangat besar dan mulia, akan tetapi harus bersungguh-sungguh menghafalkannya. (As-sirjani & Khaliq, 2007) Menghafal Al-Qur'an  adalah mudah,  akan  tetapi  mudah  pula  lupa,  oleh  karena  itu  kesungguhan, keistiqamahan,  dan  ketekunan  sangat  diperlukan.  Maka dari  itulah  para  penghafal  Al-Qur'an harus  memfokuskan  dirinya  untuk  konsentrasi  pada  hafalan  dan  membutuhkan  situasi yang kondusif,  yaitu  berupa  tempat  yang  jauh  dari  kebisingan  dan  gemerlap  lampu,  menjauhi  dari tempat   bermain   anak-anak,   serta   menjauhkan   diri   dari   kesibukan.   Menghafal   Al-Qur'an hukumnya  fardhu  kifayah.  Artinya  tidak  semua  orang Islam  diwajibkan  menghafal  Al-Qur'an. Kewajiban    ini    sudah    cukup    terwakili    dengan    adanya    beberapa    orang    yang   mampu menghafalkannya (Vidiawati, 2019).Dalam  menghafal  Al-Qur'an dibutuhkan suatu cara atau metode yang digunakan agar hafalan  Al-Qur'an menjadi terprogram. Metode yang digunakan ini juga diharapkan nantinya dapat  membantu hafalan  menjadi efektif.  Di  zaman  yang  serba  canggih  pada  saat  ini,  kitabisa menemukan banyak sekali metode yang bisa digunakan utnuk membantu proses menghafal Al-Qur'an (Yaumi, 2004). Hal ini bisa kita temui di media elektronik dan juga di media cetak. Selain itu, kita  juga  dapat  menemukan  dan  mengikuti  metode  tahfid  Al-Qur'an yang dipakai pada instansi pendidikan formal atau pun non formal. Dalam melaksanakan metode tahfidz Al-Qur'an hendaknya  dipandu  dan  dibimbing  langsung  oleh  pemandu  tahfidz  yang berkompeten  dalam menghafal Al-Qur'an. Hal ini bertujuan agar hafalan yang sudah kita dapatkan bisa dipantau dan dibina oleh guru tahfidz jika terdapat kesalahan(Bachri, 2010).Metode  tahfidz  sabaq,  sabqi  dan  manzil  adalah  metode  yang  cukup  efektif dalam meningkatkan hafalan santri. Metode ini pertama kali diterapkan di Indonesia oleh Ustadz Devis Said sebagai ketua program tahfidz, yang beliau mendapatkan metode ini dari Ustadz Abbas Baco Miro, Lc. MA dari Pesantren Al-Birr Makassar dimana beliau pernah menuntut ilmu di Pakistan dan mendapat sanad bacaan dari Syaikh Maulana Dhiyaur Rahman di Ma'had Sirajul Hidayah Pakistan. Oleh karena itu, metode ini sering disebut dengan metodePakistani. Setiap hari, santri mendapat pelayanan 4 kali kesempatan untuk setoran kepada ustadz dengan bimbingan tenaga pengajar yang berpengalaman (Ahmad, 2013, p. 9).Sekolah  pendidikan  yang  menjadikan  tahfidz  sebagai  program  unggulan  yaitu  Sekolah Swasta Islam Utsman Bin Affan . Selama 3 tahun terakhir ini program tahfidz di Sekolah Swasta Islam Utsman Bin Affan baik tingkat SD mau pun SMP metode tahfidz Sabaq, Sabaqi,dan Manzil. Kualitas hafalan siswa mengalami perubahan dan peningkatan yang signifikan. Terbukti dengan sebagian besar siswa mampu menyelesaikan target hafalan minimal 1 juz dalam 1 semester. Tujuan dari  penelitian  ini  adalah  untuk menganalisis  perencanaan  metode sabaq,  sabqi dan  manzil dalam pembelajaran  tahfidz di Sekolah  Swasta  Islam  Utsman Bin  Affan baik  tingkat SD   dan   SMP,   untuk   menganalisis   pelaksanaan   metode   sabaq,   sabqi   dan   manzil   dalam pembelajaran tahfidz di SD dan SMP  Swasta Islam Utsman Bin Affan.

2. Metode

Untuk mengevaluasi hasil pengabdian kepada masyarakat digunakan motode penelitian kualitatif  dengan  pendekatan  studi  kasus (Muhadjir,  2000).  Penelitian  kualitatif  yaitu  suatu penelitian  yang  ditunjukkan  untuk  mendeskripsikan  dan  menganalisa fenomena,  peristiwa, aktivitas   sosial,   sikap,   kepercayaan,   persepsi,   pemikiran   orang   secara   individual   maupun kelompok. Menurut  Creswell  penelitian  kualitatif  sebagai  suatu  gambaran  kompleks,  meneliti kata-kata,  laporan  terinci  dari  pandangan-pandangan  responden,  dan  melakukan  studi  pada situasi yang alami. (Sugiyono, 2021) Penelitian ini akan memberikan gambaran empiris mengenai penerapan metode sabaq, sabqi dan manzil dalam pembelajaran tahfidz di SD dan SMP Swasta Iskam  Utsman  Bin Affan.  Dalam  penelitian  ini  penulis  menggunakan  pendekatan  kualitatif, pendekatan  yang  berusaha  mengungkapkan  kenyataan sosial  secara  keseluruhan  utuh  dan tuntas.Studi  yang  dilakukan  penulis  merupakan  penelitian  yang  bersifat  penelitian lapangan (field  research).  prosedurnya  menghasilkan  data  deskriptif  yang  berupa  kata-kata  tertulis  atau lisan  dari  orang-orang  dan perilaku  yang  diamati.  Metode  Dokumentasi  adalah  metode  yang  digunakan  untuk  mencari  data  mengenai  hal-hal  yang variabelnya  berupa  catatan-catatan, transkip,   buku-buku,   surat   kabar,   majalah,   prasasti,   notulen   rapat,   legger,   agenda  dan sebagainya.11  Metode  ini  digunakan  untuk  mendapatkan  data  tentang  struktur  organisasi, tenaga pendidikan, jumlah sisw halqah al-Quran, dan data lain yang diperlukan dalam penelitian.Analisis  data  merupakan  bagian  yang  amat  penting  dalam metode  penelitian,  karena dengan  analisa  data  dapat  diberi  arti  dan  makna  yang  berguna  dalam  memecahkan  masalah penelitian. Analisa data adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan menamai populasinya serta  menyingkatkan  data  sehingga mudah  dibaca.  Langkah  utama  dalam  analisis  data  adalah pengumpulan data, perbaikan kerangka data sehingga lebih akurat, menyusun unsur-unsur datayang lemah secara empiris sehingga lebih bermakna.Orientasi  umum  penelitian  ini  terletak  pada aspek  bagaimana  implementasi  metode hafalan "Sabaq, Sabqi, Manzil" di Sekolah Swasta Islam Utsman Bin  Affan  dapat memotivasi siswa  menyelesaikan  hafalan  al-Quran, untuk itu metode yang digunakan untuk menganalisa data    dalam    penelitian ini    adalah    deskriptif    kualitatif.    Metode    ini    digunakan    untuk mendeskripsikan  data-data  yang  telah  dihimpun  yang  kemudian  diseleksi,  disusun  secara sistematis, serta  dianalisa  dengan  mengaitkan data satu dengan lainnya  yang  kemudian  ditarik sebuah kesimpulan

3.Hasil

Menghafal  al-Quran merupakan  kebutuhan  umat  Islam sepanjang zaman.  Sebuah masyarakat  tanpa  menghafal  al-Quran akan sepi dari suasana al-Quran yang semarak. Oleh karena itu, pada zaman Rasulullah Saw mereka mendapatkan kedudukan khusus sampai ketika mereka sudah menjadi syuhada'. Dan umat Islam tidak akan meraih izzah-nya  kecuali  dengan kembali kepada al-Quran secara utuh.Ibnu Abbas meriwayatkan hadis secara marfu', bahwasannya Rasulullah Saw bersabda: "Orang yang tidak mempunyai hafalan al-Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang akan runtuh." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata  hadits  ini  hasan  shahih).  Hal  ini  berbanding  terbalik dengan apa yang Rasulullah Saw gambarkan bagi orang yang mahir membaca al-Quran dalam sabdanya: "Orang yang membaca al-Quran sementara dia mahir, maka dia bersama para malaikat  yang  baik  (yang  mulia  lagi  berbakti),  sedangkan  orang  yang  membaca  al-Quran dan terbata-bata membacanya lagi sulit baginya maka dia mendapat dua pahala." (HR. Bukhari Muslim).Awal dari ilmu adalah menghafalkan kitabullah dan memahaminya, sedangkan al-Quran adalah  pokok  dari  semua  ilmu,  siapa  yang  menghafalkannya  sebelum  usia  baligh,  kemudian meluangkan  waktunya  untuk  mempelajari  apa  yang  dapat  membantu  memahaminya  yaitu bahasaArab,  maka  hal  itu  adalah  penolong  terbesar  untuk  mencapai  tujuan  dalam  menghafal dan memahami al-Quran dan Sunnah nabi Muhammad Saw.Metode  menghafal  al-Quran "Sabaq, Sabqi, Manzil" adalah metode unggulan yang diambil dari negara Pakistan. Pelaksanaan metode ini biasanya diikuti dengan pendekatan Talqin (klasikal), sehingga metode "sabaq, sabqi, manzil" dapat diterapkan sesuai dengan kondisi  dan kemampuan  siswa  disetiap  jenjang  pendidikan.  Adapun  penjelasannya  sebagai  berikut:  Sabaq adalah  penambahan  hafalan  baru  yang  wajib  disetorkan  santri  setiap  harinya,  Sabqi  adalah hafalan  sabaq  yang  sudah  lalu  yang  belum  mencapai  target  1  juz,  sedangkan  Manzil  adalah simpanan hafalan yang sudah mencapai 1 juz penuh/ lebih.

Target selama 6 tahun di  SD Swasta Islam Utsman Bin Affan adalah 3 juz dalam al-Quran sedangakn target 3 tahun di SMP Swasta Islam Utsman Bin Affan adalah 3 Juz dalam Al Qur'an , maka  secara  terperinci  setiap  siswa  harus  menyetorkan  hafalannya  3  juz  per  tahun,  1  juz  per semester,  dan  1  juz  per  mid  semester.  Ketika  kita  perinci  lagi  maka  dalam  satu  bulan  seorang siswa  harus menambah hafalan baru 6 lembar agar target yang ditetapkan oleh sekolah dapat terealisasi.Faktor  pendukung  pembelajaran  Taful Quran di Srkolah Swasta Islam Utsman Bin Affan antara lain berasal dari diri siswa, ustdz dan ustadzah, orang tua maupun lingkungan. Maka kita dapat merinci menjadi beberapa hal sebagai berikut: faktor siswa, faktor ustadz dan ustadazah, faktor orangtua, faktor waktu, faktor lingkungan, dan faktor metode. Adapun faktor-faktor yang menghambat dalam menghafalkan al-Quran antara lain: faktor siswa, faktor ustdz dan  ustadzah,  faktor  orangtua,  faktor  waktu.  Beberapa  hasil  positif  dari  penerapan  metode "sabaq, sabqi, manzil" di Sekolah Swasta Islam Utsman Bin Affan menghasilkan diantaranya menjadikan  para  siswa  semakin  bersemangat  untuk  menyelesaikan  hafalan  al-Quran 30 juz, membantu siswa dalam memahami dan menghafalkan dasar-dasar ajaran Islam berupa dalil-dalil dari ayat al-Quran.

4.Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun