Mohon tunggu...
andi manise
andi manise Mohon Tunggu... -

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dana haji...Riba Pak Menag!!!! ngerti Enggak sih?

11 Februari 2014   15:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya masih ingat ketika pak Mentri Agama pernah mengajarkan mengaji kepad saya..... entah tahun berapa ? yang pasti waktu saya masih kecil... dan pak Mentri Agama yang saya tahu kedalaman ilmu agama Islam nya, berbicara banyak tentang "Riba"..... yang kata pak Mentri Agama waktu itu "RIba" hukuman dosanya sama seperti kita "zinah" dengan IBU KANDUNG...... ngeri ya pak Mentri Agama ?!!!!!!!!

Nah... dari dulu ya saya tahu kalau kita simpan uang di BANK itu ada bunganya...... apakah menjadi halal ketika kita tidak mengharapkan bunga ? wallahualam..... yang pasti sekelas pak Mentri Agama pasti tidak mengharapkan bunga..... betulkan pak Mentri ?  he he he pasti pak Mentri lagi mengangguk-angguk setuju.... padahal bunga itu kan riba pak mentri !!!!??  ha ha ha ha sekarang pak Mentri langsung mengeryitkan alisnya, mau ngomong alasannya.... ok deh kita abaikan....... ok pak mentri ?

Permasalahannya sekarang adalah, saya mau naik Haji menunaikan Ibadah Rukun Islam, tapi...... saya harus mengikuti aturan pak Mentri Agama.... aturannya tidak sulit (insya allah).... saya harus menyiapkan uang 25 juta untuk mendapatkan kursi atau istilahnya mendaftar bisa naik Haji.... meskipun harus menunggu 10 tahun yang akan datang..... no problem !!!!!..... he he he itu menurut pak Mentri Agama kan ?....

Kalau saya justru problemnya ada di...... BANK  !!!!!..... lho kok bisa ?.... ya jelas dong, soalnya uang saya harus dibayarkan di BANK.... padahal saya akan berangkat 10 tahun yang akan datang..... nah kalau uang saya ada di BANK selama 10 tahun, berarti saya menyuburkan praktek RIBA selama 10 tahun ? auzlubilahhimindlalik..... berarti saya termasuk pelaku RIBA dong...... kan uang 25 juta itu sama BANK di putarkan, pinjamkan orang lain dengan bunga..... gila betul pak Mentri Agama...... kebijakan atau aturan itu membuat saya ikut jadi pelaku RIBA.....

Tapi justru yang agak menjadi kekhawatiran saya adalah kalau yang ternyata yang mau naik haji 10 tahun yang akan datang bersama saya jumlahnya 100.000 orang saja, maka dana yang disimpan di BANK akan berjumlah Rp 2.500.000.000.000 ..... itu perkalian dari 25.ooo.000 x 100.000.... artinya tiap tahun BANK akan memanfaat dana umat Islam sebesar 25 dengan nol 11 itu ..... he he he he besar juga ya pak Mentri Agama ?..... apa pak Mentri Agama masih tidak mengharapkan BUNGA nya ?..... ach yang benar pak Mendag ?!!!!! ..... ok deh kalau setahun pak Mendag tidak butuh bunganya...... lha wong ini 10 tahun lho pak Mendag ?.... itupun baru yang barengan saya..... nah kalau ada yang tahun kemarin atau yang sebelumnya juga daftar.... berarti lebih besar lagi dong..... hebatttttttt pak Mendag..... kebijakan /aturan yang sangat menguntungkan..... (..bagi siapa ya ?...).

Semoga ceramah pak Mendag saat pengajian dulu masih selalu disampaikan kepada Umat Islam yang lainnya.... atau pak Mendag sudah merubah "judul" ceramah pengajiannya ?.... katanya yang saya baca di koran judulnya dirubah....... "KPK menghambat umat Islam melaksanakan rukun Haji"..... hanya gara-gara KPK mau MOROTARIUM dana haji..... wah ngeri dong kalau gitu.... bisa timbulkan SARA lho.....

Saya mendukung pak Anggito yang pemain Biola itu untuk mengurus Haji,..... tidak usahlah dengan "Ayat-ayat" suci untuk menghalalkan praktek RIBA.... cukup dengan logika ekonomi yang islami.... semoga pak Anggito dan pak M Yasin yang mantan wakil ketua KPK bisa membaca tulisan saya ini.... terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun