Mohon tunggu...
andi priyanto
andi priyanto Mohon Tunggu... -

andi priyanto : guru GTT yang mengabdi di SD Negeri 2 Kebumen. Masih menuntaskan Program sarjana di Universitas Sebelas Maret. Mempunyai minat mencerdaskan kehidupan bangsa, serta membangun anak Indonesia yang bermoral Pancasila, serta berkarakter yang tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Facebook Membuat Ku Malu

5 Februari 2012   12:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore tadi aku bersama adik ku yang kecil and imut berjalan-jalan di sekitar taman kota. Ketika ku bukakkan laptop ku untuk browsing ternyata jaringan Wifi nya mati. Terpaksa deh, aku ke warnet terdekat. Adik ku bertanya pada ku, "Kenapa kita pindah kak?"  "Karena jaringan Wifinya mati ndo" jawab ku dengan ramah. "Lho gak ada jaring di sini kak? Mana bisa mati? Memang jaring makhluk hidup?" "Bukan jaring yang digunakan untuk mencari ikan ndo. Jaringnya memang tak kelihatan tapi bisa di detecd lewat laptop ini. Jadi kalo tanda pagar-pagar yang di bawah laptop ini disilang, itu tandanya tidak ada jaringan. Alias mati" Adikku berpikir sejenak sambil ditengadahkan kepalanya keatas. Adikku bertanya lagi "kalo begitu jaringnya pasti disembunyikan Tuhan" hehe. Sambil meringis dan nyengir adikku mengatakan demikian. "Bukan!!, Tuhan tidak menyembunyikan jaring itu. Begini, adikkan setiap hari nonton TV, terus apakah di dalam TV itu ada orangnya? Terus jika antenanya roboh apa adik bisa nonton TV? Nah, yang sebenarnya disebut dengan jaringan ya itu, ketika antena dipasang lalu menerima siaran dari siaran TV itu. Itulah yang disebut dengan jaringan, sama dengan laptop ini, jika antena TV roboh, maka TVnya akan bures, alias jaringanya mati." jawab ku dengan agak sedikit tegas. Lantas adikku tak berhenti bertanya. "Tapi tadi aku tidak melihat antena roboh kak?" " Antena TV sama antena laptop beda sayang, kalo antena TV masih menggunakan dua arah yaitu melalui pemancar dan pemancar, sedangkan antena laptop itu terhubung dengan satelit. Adik sudah paham?". Sambil menganggu-angguk adikku pura-pura paham.

Sesampai di warnet aku langsung memarkir dekat dengan pintu. ..."Jletek..." Bunyi standar memental dari motorku. " Nah..sekarang kita sudah sampai." Kataku menunjukan warnet yang paling hebat. "Kak sebenarnya kita mau ngapain sih?" Tanya adiku dengan polosnya. "Sebenarnya kakak mau mencari artikel-artikel buat referensi kuliah ndo" jawabku. "Memang kuliah harus punya internet kak?" "Aduh..jangan banyak tanya, nanti ilang semua apa yang harus kakak cari". "Iya-iya kak, maaf dech...hehe." .Sebelum berselancar di bangku warnet aku bertanya pada penjaga warnet. "Yang kosong nomor berapa bang?"  "Nomor dua Mas" "Okeh..terima kasih."

Setelah aku duduk, kujejerkan aku dan adikku bersanding seperti layaknya dengan sang pacar. Hehe..Aku buka Tab yang pertama. Langsung saja aku mngeklik kompasiana, mbok-mbok ada yang mengkomentar tulisan ku, walaupun tulisan ku jelek. Maklum masih terlambat untuk belajar nulis. hehe..Tapi ternyata kosong, tak ada koment, hanya tertera angka 12 dibaca. Aku tersinggung mengapa tulisanku jelek. Apakah salah saya? Setelah merenungkan sejenak langsung saja aku buka media sosial yang tak asing lagi di telinga kita yaitu facebook. Aku buka untuk melihat postingan-postingan teman ku yang ada di beranda. Setelah loading selesai terbukalah beranda yang isinya postingan-postingan alay ditambah lebay teman-teman saya. Pas aku baca postingan pertama ternyata itu dari teman terdekat ku. Adikku yang dijejerku juga sama-sama membaca. Adikku tertawa pelan sambil menutup mulutnya melihat postingan teman saya yang sangat bodoh. "Kak..ini siapa?" tanya adikku. "Oh..ini teman kakak, kenapa?" aku menjawab tanya adikku. "Teman kakak bodoh-bodoh semua ya?" Huzh...jangan bicara seperti itu tidak baik". "Masa tulisannya seperti ini, 0KeH,,Kl0 Gtu Qt And. qT Putz. Bukannya aku membodohkan teman kakak, tetapi melihat tulisan teman kakak sangatlah salah. Harusnya End kan kak?"  "Oh..Iya, haha". Akupun tertawa bersama di bilik warnet nomor dua itu. Seakan kita kompak abis..hehe. Setelah tertawa terbahak, adikku berhenti sambil melihat ku. "Jangan-jangan kak juga sama bodohnya dengan kakak ya? Menjelaskan Wifi saja kakak kelimpangan." Aku berhenti tertawa ketika mendengar ucapan itu. "Kakak bukan bodoh, tetapi belum tahu." Adikku menjawabnya dengan lantangnya "Apa bedanya belum tahu dengan bodoh?" Aku langsung malu dan berhenti untuk menjawab pertanyaan dari sang adik.

Itulah mengapa tulisanku jarang dibaca oleh pemirsa. Tulisanku jelek tak bermutu. Tapi aku tetap untuk mencoba menulis dan menulis. Karena walau jelek itulah karya original ku. Asli dari dalam lubuk hatiku. Buat para penulis dimana pun berada, entah itu di kompasiana, facebook, bloger, dll. Janganlah anda menyerah. Teruslah berkarya. Sebenarnya itulah kamu. Itulah hasil jerih payahmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun