Yaa Allah...
Dalam kesadaran sebagai hamba...
Begitu banyak kata yang telah kami bangun menjadi dinding kata-kata yang indah...
Disana tersimpan rayuan dan pujian yang fana...
Penuh nafsu dan birahi....
Dan menjadikannya sebagai pakaian kebanggaan,
Memakaikannnya sebagai jubah kebesaran....
Begitulah selalu dan berulang hingga tiada tahu kapan harus berhenti...
Ya Allah...
Begitulah kami...
Memintal benang kata menjadi temali puisi...
Dan dari rahim kata kami memintal bait-bait tiang gantungan...
Dari ujung jari memintal kata menjadi laso bagi leher yang terperdaya...
Ya Allah....
Hambamu Memohon ampunan-Mu atas setiap kata yang tak semestinya...
Jika bukan karena petunjuk dan kemurahanmu
Tentulah hamba takkan pernah kembali dari rantau yang tak kemana-mana..
Tenggelam Dalam gelombang ragu, dan tetap tersesat tanpa peta...
...___:::
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami,
dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal". (At-Taubah - 9:51
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H