Setelah pandemi mulai terkendali, kebijakan makroprudensial yang diterapkan oleh Bank Indonesia berfokus pada pemulihan ekonomi yang lebih berkelanjutan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mendorong inklusi keuangan. Beberapa kebijakan pasca-pandemi yang diterapkan adalah sebagai berikut:
- Pemulihan dan Penyesuaian Kebijakan Likuiditas
Setelah fase krisis berakhir, BI secara bertahap menyesuaikan kebijakan likuiditas, meskipun tetap menjaga kelancaran aliran kredit. Penyesuaian ini dilakukan untuk menghindari penumpukan likuiditas yang berlebihan yang dapat menyebabkan inflasi atau ketidakseimbangan ekonomi jangka panjang. BI tetap menjaga stabilitas pasar uang dan sistem perbankan dengan memonitor secara ketat pergerakan inflasi dan tingkat suku bunga.
- Penguatan Sistem Keuangan Digital dan Inklusi Keuangan
Salah satu kebijakan penting pasca-pandemi adalah memperkuat sistem keuangan digital dan mendorong inklusi keuangan. Pandemi telah mempercepat adopsi teknologi digital, baik untuk transaksi keuangan, pembayaran, maupun pemberian kredit. Bank Indonesia mendukung peningkatan literasi keuangan dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan digital yang dapat memperluas basis konsumen dan meningkatkan efisiensi pasar.
- Penyesuaian Kebijakan Restrukturisasi Kredit
Meskipun program restrukturisasi kredit yang diluncurkan selama pandemi telah berakhir, Bank Indonesia tetap mendorong sektor perbankan untuk lebih fleksibel dalam menanggapi situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Dalam hal ini, BI mendorong bank untuk lebih banyak memberikan pembiayaan untuk sektor-sektor yang membutuhkan, seperti UMKM, yang merupakan sektor vital dalam perekonomian Indonesia.
- Peningkatan Koordinasi dengan Otoritas Terkait
Setelah pandemi, BI terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas lainnya, seperti OJK, untuk memperkuat sistem keuangan dan mencegah terjadinya potensi risiko sistemik yang baru. Kerjasama ini penting dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat, meminimalkan potensi krisis di masa depan, dan memastikan pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
- Mengatasi Ketimpangan Ekonomi
Kebijakan makroprudensial setelah pandemi juga berfokus pada pengurangan ketimpangan ekonomi yang mungkin semakin melebar akibat dampak pandemi. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah mendorong perbankan untuk memberikan akses kredit yang lebih luas kepada kelompok masyarakat yang kurang terlayani, seperti kelompok berpenghasilan rendah dan sektor informal.
Kebijakan makroprudensial yang diterapkan oleh Bank Indonesia, baik sebelum maupun setelah pandemi, memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan Indonesia. Sebelum pandemi, kebijakan ini difokuskan pada penguatan ketahanan sektor keuangan dan pengawasan risiko sistemik. Sementara itu, selama dan setelah pandemi, kebijakan makroprudensial harus fleksibel dan responsif untuk mengatasi dampak krisis, memastikan kelangsungan aliran kredit, dan mendukung pemulihan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H