Mohon tunggu...
Andhike RezaAdelia
Andhike RezaAdelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya mahasiswa biasa yang sering kali mengisi waktu luang dengan menulis beberapa opini dan esai ringan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mengungkap Peran Akuntansi Manajemen : Strategi UMKM untuk Peningkatan Kerja

12 Desember 2024   01:15 Diperbarui: 12 Desember 2024   01:15 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dituntut untuk terus berinovasi, tidak hanya dalam produk yang mereka tawarkan, tetapi juga dalam cara mereka mengelola bisnis. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi UMKM adalah pengelolaan biaya produksi dan kinerja operasional. Dalam hal ini, akuntansi manajemen memegang peran penting sebagai alat bantu strategis untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

Salah satu pendekatan akuntansi manajemen yang efektif untuk mengoptimalkan biaya produksi adalah Analisis Activity-Based Costing (ABC). Metode ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana biaya produksi dialokasikan berdasarkan aktivitas yang benar-benar dilakukan. Berbeda dengan metode tradisional, ABC memungkinkan pengelompokan biaya secara lebih spesifik sehingga pelaku usaha dapat mengetahui dengan jelas faktor mana yang paling banyak menyerap biaya.

Namun, peran akuntansi manajemen dalam UMKM tidak terbatas pada metode ABC saja. Ada banyak aspek yang dapat mendukung peningkatan kinerja UMKM secara keseluruhan.

Mengapa harus Akuntansi Manajemen?

  • Penganggaran dan Perencanaan Keuangan

Akuntansi manajemen membantu UMKM dalam membuat anggaran yang realistis dan efisien. Dengan perencanaan keuangan yang baik, UMKM dapat mengalokasikan sumber daya secara optimal untuk aktivitas yang paling mendukung pertumbuhan bisnis. Misalnya, pelaku usaha dapat menggunakan alat seperti analisis break-even untuk menentukan titik impas dan merencanakan strategi yang lebih efektif.

  • Pengendalian Biaya dan Optimalisasi Proses

Dalam pengelolaan biaya tradisional, biaya overhead sering kali dibagi rata atau menggunakan basis sederhana seperti jumlah unit yang diproduksi. Pendekatan ini kerap kali menghasilkan data yang kurang akurat, terutama untuk UMKM yang memproduksi berbagai varian produk. Dengan menggunakan ABC, biaya overhead dibagi berdasarkan aktivitas yang terkait langsung dengan proses produksi, seperti pemilihan bahan baku, pencampuran, pengemasan, hingga distribusi.

Misalnya, pada produksi ampyang Jawa, bahan baku utama seperti kacang tanah dan gula jawa memiliki tingkat konsumsi yang berbeda untuk setiap varian produk. Dengan ABC, UMKM dapat menghitung biaya bahan baku dan aktivitas pendukung lainnya secara lebih akurat, sehingga penetapan harga jual dapat dilakukan dengan mempertimbangkan profitabilitas yang optimal.

  • Pengambilan Keputusan Strategis

Informasi yang dihasilkan dari akuntansi manajemen dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan strategis. UMKM dapat menggunakan data ini untuk menentukan produk mana yang paling menguntungkan, aktivitas mana yang harus dioptimalkan, dan investasi mana yang perlu didahulukan. Misalnya, jika suatu varian produk membutuhkan banyak sumber daya tetapi memberikan margin keuntungan yang rendah, pelaku usaha dapat memutuskan untuk menghentikan produksi atau mencari cara untuk meningkatkan efisiensi prosesnya.

Studi Kasus pada UMKM Ampyang Jawa

Sebuah observasi dilakukan pada UMKM penghasil ampyang Jawa di Karanganyar memutuskan untuk menerapkan analisis ABC dalam pengelolaan biaya produksinya. Dengan menggunakan pendekatan ini, mereka menemukan beberapa hal menarik:

  • Aktivitas Paling Banyak Menyerap Biaya : Aktivitas pemanggangan kacang dan pencampuran gula merupakan dua proses yang paling banyak menyerap biaya energi dan waktu kerja karyawan. Data ini menjadi dasar untuk mengevaluasi efisiensi mesin pemanggang dan metode pencampuran.
  • Varian Produk yang Tidak Menguntungkan : Beberapa varian ampyang ternyata memiliki margin keuntungan yang lebih rendah karena proses produksinya membutuhkan lebih banyak waktu atau bahan tambahan yang mahal. Dengan data ini, UMKM dapat memutuskan untuk memperbaiki proses atau fokus pada varian yang lebih menguntungkan.
  • Optimasi Biaya Distribusi : Dengan memahami aktivitas distribusi yang menyerap biaya tinggi, UMKM dapat bernegosiasi dengan mitra logistik untuk mencari solusi yang lebih hemat atau mempertimbangkan pengiriman kolektif dengan pelaku usaha lain.

Evaluasi Kinerja dan Pengembangan Berkelanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun